Minggu, 30 Oktober 2016

Mahasiswa S2 UT Paser Ikuti UAS

Suasana UAS Mahasiswa S2 UT Paser 
SOROT - Ujian Akhir Semester (UAS) diikuti 22 Mahasiswa Program Strata 2 (S2) Universitas Terbuka (UT) Cabang Paser,  Minggu (30/10), yang digelar di SDN 031 Tanah Grogot, Kabupaten Paser.

Sistem ujian dalam S2 kata Said S. Azhary, Panitia Program Pasca Sarjana UT Cabang Paser, yakni open book atau buka buku dengan model pertanyaan esai.

"Mereka  merupakan jurusan Managemen Pendidikan Dasar dan mahasiswa semester pertama Pasca Sarjana Universitas Terbuka, " ujar Said.

Menurut Said, Program S2 UT baru tahun ini dibuka di Paser. Sedangkan Program Manajemen Pendidikan Dasar ini juga pertama di Kaltim yang diselenggarakan oleh UT.

Said yang juga merupakan Kasi Peningkatan Mutu pada Disdik Paser itu mengatakan, mahasiswa S2 mereka adalah Guru SD, SMP, Pengawas Dinas Pendidikan.

"Motivasi mereka mengambil program Pasca Sarjana umumnya untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan karier pekerjaan yang saat ini telah mereka kerjakan," kata Said.

Saat itu kata dia, program S2 UT dibuka pendaftaran pada Bulan Mei, dan ada 29 orang mendaftar. Tapi setelah dilakukan tes oleh pihak UT, 26 dinyatakan lulus dan dapat mengikuti program Pasca Sarjana tersebut.

"Untuk dapat menyelenggarakan Program Pasca Sarjana di Daerah minimal diikuti oleh 25 mahasiswa yang dinyatakan lolos tes oleh pihak UT," ucapnya.

Sistem pembelajaran Pasca Sarjana ini yakni melalui dua Sistem pembelajaran. Yaitu Sistem online atau Tutorial Online, dan pembelajaran tatap muka yang mendatangkan dosen dari UT.

Sementara untuk biaya perkuliahan Program Pasca Sarjana ini kata Said memang cukup besar . "Biaya semesternya Rp.9,3 Juta dan biaya mendatangkan dosen tatap muka Rp.2,7 Juta," ucapnya. (rsd)

Sabtu, 29 Oktober 2016

Tabrakan Sepeda Motor di Batu Sopang, Satu Tewas

(Foto: Istimewa)
SOROT - Kecelakaan maut terjadi di jalan Negara Kilometer 148 Desa Songka Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser kaltim, Jumat (28/10) Dua sepeda motor yang melaju kencang di jalan Negara itu saling bertabrakan. Akibatnya satu orang tewas dalam kejadian tersebut.

Korban tewas adalah M. Mbakhrul  (17) warga Desa Sungai Terik, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser yang merupakan pengemudi sepeda motor Yamaha Xeon dengan nomor polisi KT-3287-EU. M. Mbakhrul  tewas seletah dilarikan ke Rumah Sakit Panglima Sebaya Tanah Grogot.

Sementara satunya pengendara sepeda motor Yamaha F1ZR tanpa nomor polisi, yakni Hari fitrianto (21) mengalami luka pada bagian muka dan tangan sebelah kanan. Dia merupakan warga Desa Batu kajang, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser.

Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui Kasat Lantas Polres Paser AKP Hendro Wibowo menyebutkan, kejadian itu berawal saat kedua sepeda motor yang melintas saling berlawanan arah melaju kencang.

"Motor Yamaha F1ZR yang dikendarai Hari fitrianto dari arah Muara Komam menuju Kuaro sedangkan motor Yamaha Xeon yang dikendarai M. Mbakhrul berjalan dari arah sebaliknya, yakni dari Kuaro menuju Muara Komam," kata Hendro.

Dengan posisi jalan tikungan ke kiri, kata Hendro, sepeda motor Yamaha Xeon larut ke kanan hingga melewati marka jalan dan akhirnya terjadi kecelakaan lalu lintas. "Satu meninggal di Rumah Sakit Panglima Sebaya atas nama M. Mbakhrul," ucapnya.(rsd)

Jumat, 28 Oktober 2016

Ibnu Mansyah Berharap P3BK Dilanjutkan

Ibnu Mansyah 
SOROT - Program Percepatan Pembangunan Berbasis Kecamatan atau P3BK merupakan program pro rakyat yang mengakomodir semua keperluan masyarakat di setiap kecamatan.

Hal tersebut sampaikan Ibnu Mansyah Camat Paser Belengkong saat disambangi wartawan di ruang kerjanya, Jumat (28/10).

Oleh karena itu, Ibnu Mansyah  berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, untuk melanjutkan Program P3BK, sebab program ini dinilai lebih tepat sasaran.

“Kami berharap Pemkab dapat melanjutkan P3BK di Tahun 2017, kerena kegiatannya langsung berasal dari aspirasi masyarakat dan hasilnya juga bisa langsung dikontrol oleh masyarakat," katanya.

Ibnu Mansyah mencontohkan, pembangunan semenisasi parit atau pembangunan jalan di setiap gang yang menggunakan dana P3BK, dinilai lebih mudah diawasi oleh masyarakat dan hasil kerjanya pun bisa langsung terlihat.

“Karena masyarakat langsung yang mengerjakan, hasilnya akan terlihat. Jika pembangunan kualitasnya tidak baik, masyarakat bisa langsung berbicara,” kata Ibnu Mansyah.

Bahkan kata Ibnu, masyarakat tidak segan membantu dana secara swadaya bila pembangunan berbasis kecamatan itu kekurangan dana.

“Dalam P3BK yang dilaksanakan, tidak jarang masyarakat mengeluarkan dana swadaya tambahan kalau pembangunan itu kekurangan dana,” ujar Ibnu Mansyah.

P3BK juga kata dia merupakan progam untuk menampung aspirasi masyarakat yang tidak terakomodir dalam Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan.

“Setiap warga di desa yang tidak terakomodir aspirasinya, bisa mengusulkan pembangunan melalui P3BK,” ujar Ibnu Mansyah. (rsd)

Kamis, 27 Oktober 2016

200 Anak Ikuti Kegiatan Polsanak Dikmas Lantas Polres Paser di Muara Komam

Foto bersama angggota Polres Paser dan anak TK/PAUD
SOROT - Sekitar 200 murid Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se Kecamatan Muara Koman mengikuti kegiatan Polisi Sahabat Anak (Polsanak) Dikmas Lantas Polres Paser, Kamis (27/10). Berlangsung di aula Desa Batu Butok Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser.

Menurut Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui Kasat Lantas AKP Hendro Wibowo dalam kegiatan tersebut, selain memberikan sosialisasi, juga dilakukan pembagian helm bantuan dari Ketua Forum PAUD Kabupaten Paser.
Kegiatan yang termasuk dalam rangkaian acara lomba PAUD Kecamatan Muara Komam itu kata Hendro Dipandu oleh Kanit Dikyasa Ipda Andi Bagus, Bripka Indrawan, Bripda Winda dan Bripda Sri Fatimah.

"Pak polisi dan bu polwan memberikan sosialisasi kepada anak-anak  TK dan PAUD tentang rambu dan tata tertib berlalulintas serta pentingnya menggunakan helm, dan hal-hal seperti ini memang harus dikenalkan kepada anak-anak kita sejak usia dini," kata Hendro.

Adanya kegiatan Polsanak seperti ini kata Hendro, anak-anak lebih dekat kepada Polri, dan mereka tidak merasa takut kepada sosok anggota Polri. Dapat memberikan motivasi pemikiran anak, memahami lingkungan lain, memahami kedisiplinan dan dapat menentukan langkah untuk menuju ke masa depan yg lebih baik.

"Selesai kegiatan anak-anak dapat bercerita kepada orang tuanya tentang Undang-Undang Lalulintas dijalan Raya yang seperti naik sepeda motor harus memakai helm SNI, menyalakan lampu malam hari maupun siang hari, pada saat mengemudi tidak boleh menggunakan telepon, dan lain sebagainya," ucap Hendro.(rsd)

Rabu, 26 Oktober 2016

Polsek Batu Engau Didatangi Puluhan Orang

SOROT - Kamis pagi (27/10) sekitar pukul 08.30  Mapolsek Batu Engau didatangi sejumlah orang dari berbagai usia, mereka berasal dari Desa Saing Prupuk Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser.

Kedatangannya, yang juga diikuti 15 orang anak dari pendidikan anak usia dini (PAUD) Ceria dengan tujuan  melakukan kunjungan belajar dan perkenalan.
Foto bersama anggota Polsek Batu Engau dan anak
Paud Ceria beserta gurunya 
Dalam acara itu kata Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui AKP Yulianto Eka Wibawa Kapolsek Batu Engau selain pendapat pengarahan dari polisi, para anak-anak Paud Ceria juga mendapat kesempatan tanya jawab.

"Ada salah satu anak yang sempat nanya, apa sih pak tugas polisi itu, jawab dong pak, soal saya juga bercita-jadi polisi kalau sudah besar," kata Yulianto menirukan pertanyaan anak tersebut.

Di depan para anak yang juga didampingi guru dan orangtuanya, Yulianto menjelaskan diantaranya tugas pokok kepolisian terkait dengan polisi sahabat anak

Yulianto juga mengenalkan secara dini tentang aturan berlalulintas dengan benar kepada anak. "Misalnya kalau jalan harus disebelah kiri dan kalau naik atau dibonceng sepeda motor harus pakai helm dan lainnya," ucap Yulianto. (rsd)

Calon Dirut Perusda Paser Sampaikan Visi Misi

SOROT - Azhery Asmar satu-satunya nama yang lolos Seleksi Administrasi Calon Dirut Perusda Paser menyisihkan 10 nama lainnya. Lewat visi misi yang disampaikan di hadapan Wakil Bupati Paser Mardikansyah dan Panitia Seleksi, Rabu (26/10) di ruang rapat Sadurengas. bertekad meningkatkan potensi Sumber Daya Alam yang dimiliki Kabupaten Paser.

Ia berkeinginan meningkatkan potensi bahan bakar dan minyak dari 15 perusahaan sawit serta memperbaiki kondisi listrik dengan membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan batu bara.

"Jika saya terpilih menjadi Dirut Perusda, Rasionalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang pertama kali akan difokuskan. Mengingat kualitas SDM yang handal akan sangat mempengaruhi suksesnya perusahaan," ujar Azhery.

Oleh karena itu kata Azhery, terlebih dahulu melakukan koordinasi ditubuh Perusda Daya Prima mengacu pada Perda Nomor 15 tahun 2003 tentang Pendirian Perusda Daya Prima.

"Jika tanpa disertai modal dari Pemerintah saya akan berusaha berkoordinasi terlebih dahulu dengan pengurus, juga bekerjasama dengan legislatif dan eksekutif. Serta meminjam modal dari pihak ketiga," katanya.

Sementara itu, menurut panitia seleksi Asisten I Bidang Pemerintahan Hermansyah Idris, Selama ini Perusda lebih banyak menjadi beban anggaran daerah, dan belum bisa berkontribusi secara signifikan bagi pendapatan asli daerah tersebut.

"Selama berdirinya Perusda, belum ada kontribusi signifikan yang diberikan untuk PAD Paser dan yang ada justru menjadi beban pemerintah. Seyoganya Kerjasama ini diberikan kemandirian tanpa dibantu anggaran pemerintah," ungkap Heriansyah.  (rsd)

Sebanyak 2049 Nelayan di Paser Belum Terdaftar Dapat Kartu Asuransi Nelayan

SOROT - Karena terbatasnya waktu untuk mendata para nelayan serta terhentinya pelayanan jemput bola, maka masih ada sekitar 2049 nelayan yang belum terdaftar memdapatkan Kartu Asuransi Nelayan, dari 3000 nelayan yang ada di Kabupaten Paser.

"Yang menjadi kendala juga karena kebanyakan mereka baru bisa ditemui sore atau malam setelah pulang melaut, makanya baru 951 nelayan yang terdaftar  mendapatkan Kartu Asuransi Nelayan," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Paser, Budi Hartika Eka Putra.

Ada pun terhentinya pelayanan jemput bola kata Budi disebabkan adanya surat edaran penghentian kegiatan dari Bupati Paser sejak Agustus lalu. Padahal untuk melakukan kegiatan seperti ini petugas membutuhkan biaya oprasional.

"Perlu biaya bahan bakar kendaraan dan akomodasi bagi pegawai yang mau tidak mau harus menginap di desa-desa. Tapi karena kondisi keuangan daerah yang sulit mau tiak mau pendataan dilakukan dikantor," jelasnya.

Jika kondisi keuangan daerah sudah membaik kata Budi, petugas akan kembali melakukan pelayanan jemput bola, sehingga nelayan lainnya juga bisa segera mendapatkan Kartu Asuransi.

"Berkas permohonan itu nanti diseleksi dan diserahkan pada PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) untuk pencetakan kartunya," ucapnya.

Asuransi ini kata dia, tidak hanya diberikan pada saat nelayan mengalami kecelakaan dilaut, tetapi juga saat nelayan tidak melaut.

"Rp 200 juta diberikan kepada nelayan yang meninggal saat melaut. Dan Rp 160 juta diberikan kepada nelayan yang meninggal alami (tidak melaut), dan Rp 20 juta untuk biaya berobat," ujar Budi.

Dikatankan, Untuk nelayan penerima asuransi ini juga ada pembatasan umur yakni maksimal 60 tahun. Sedangkan bagi nelayan yang menggunakan alat tangkap yang dilarang maka tidak bisa mendaftar sebagai penerima asuransi. (rsd)