Jumat, 14 Oktober 2016

Pendapatan Turun Drastis, Rumah Sewaan dan Baju Seragam Belum Bisa Dibayar

Rombong (gerobak) milik Agus

SOROT  Berjualan makanan dan minuman, itu lah yang dilakukan Agus (40) setiap harinya, salah satu pedagang yang mangkal di Siring Sungai Kandilo Tanah Grogot Kabupaten Paser.

Pukul 13.30 Agus sudah mulai menunggu pembeli di samping rombong (gerobak) hingga tengah malam. Pundi-pundi rupiah yang ia dapat cukup untuk menghidupi diri dan keluarganya, tapi kehidupan seperti itu ia rasakan beberapa bulan yang lalu.

Berbeda dengan sekarang, Agus yang sehari-harinya berjualan Pisang Ijo, Es Campur, Es Kelapa dan Es Cendol itu mulai merasakan pendapatannya turun drastis, sehingga beberapa kebutuhan keluarganya tak mampu dipenuhi.

"Kalau sekarang jauh sekali pendapatan turun, sehari omset penjuan rata-rata hanya kisaran Rp 200 ribu aja, bahkan pernah dapat Rp 10 ribu, betul-betul sepi pembeli. beda kalau dulu bisa sampai Rp 800 ribu omsetnya sehari, makanya sekarang mangkal sampai Magrib aja karena sepi pembeli, beda kalau dulu bisa sampai jam 11 (23.00),” katanya, Jumat (14/10).

Karena pendapatan yang terbatas, Agus mengaku belum bisa membayar biaya kontrakan rumahnya. Bukan itu saja, bahkan ia belum bisa menebus baju seragam sekolah anaknya yang duduk di kelas 1 SMP.

“Kayak apa kalau misalnya pendapatan Rp 200 ribu, sangu anak aja Rp 50 ribu untuk tiga orang, ditambah biaya makan, belum lagi modal jualan sehari Rp 150 ribu, jadi nggak cukupkan, makanya sampai rumah sewaan belum bayar dan anak terpaksa pakai bekas baju seragam kakaknya karena belum bisa ditebus," ucapnya. (rsd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar