SOROT - Rumah Bahtiar tak luput dari amukan sang pelaku pembunuhan yang berinial F (18) yang tak lain adalah tetangganya sendiri di Gang Bersama Desa Tanah Periuk Kecamatan Tanah Grogot. Entah apa maksud dan tujuannya, F mencoba masuk kerumah Bahtiar sambil memegang parang.
Karena pintu dalam kondisi terkunci F yang juga pelajar di salah satu SMK di Paser itu masuk melalui jendela depan dengan cara memecahkan kaca. Beruntung, penghuni rumah yang saat itu semuanya anak-anak kakak beradik sudah minggat ke rumah tetangga lewat pintu dapur belakang.
F yang baru saja menghabisi nyawa sahabatnya itu tak menemukan siapa-siapa didalam rumah Bahtiar, tapi di dinding ruang tamu rumah itu terdapat goresan parang.
"Saya kemarin tidak ada di rumah karena berangkat ke Tanjung Aru untuk kembali mengajar di sana, tapi baru sampai di Desa Lori saya mendapat kabar ada pembunuhan ditempat kami, dan saya langsung kembali ke Tanah Grogot," ucapnya.
Sesampainya di rumah dengan kondisi ramai kerumunan warga, Bahtiar langsung menemui anak-anaknya yang mengungsi ditempat tetangga.
"Untungnya anak-anak bisa menyelamatkan diri, karena saya kan gak ada disini. Begitu pun mamaknya juga ndak ada di rumah karena mengajar ngaji di luar," katanya.
Keempat anak Bahtiar yang sempat mengungsi itu, satu diantaranya masih berumur 3,5 tahun. "Padahal satu anak saya itu masih kecil, tapi kalau yang lainnya sudah besar, satu sudah SMK yang dua orang itu SMP, jadi berempat mereka kemarin," tuturnya.
Bahtiar mengaku, anak-anaknya itu belum ada satu pun yang bisa menceritakan ihwal kejadian yang dialami mereka hingga memutuskan dengan tepat lari ketempat tetangga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Mungkin ini inisiatif kakaknya, karena sudah diliatnya tidak aman akhirnya dia bawa adik-adiknya, sebab sebelumnya, dulu si pelaku itu juga pernah memecahkan kaca jendela rumah saya juga, jadi mungkin anak saya teringat itu akhirnya mencari tempat yang aman," terangnya. (rsd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar