SOROT - Selama ini, untuk melakukan uji laboratorium terhadap pencemaran lingkungan dilakukan di propensi, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Paser, saat ini sedang membangun Laboratorium Lingkungan Hidup guna mempercepat proses uji laboratorium terhadap pencemaran lingkungan.
"Laboratorium dibangun untuk mempercepat uji laboratorium dari sample pencemaran lingkungan yang selama ini dilakukan di Propinsi," kata Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Paser Amri Yuniardi di Tanah Grogot, Senin.
Pembangunan laboratorium yang anggarannya berasal dari bantuan keuangan propinsi itu kata Amri, akan dijadikan tempat uji sample dari berbagai sample pencemaran lingkungan.
Tapi untuk pencemaran udara di perkotaan yang diakibatkan polusi kendaraan. Pengambilan sample uji lab masih dilakukan Pemerintah Propinsi.
Setelah laboratorium yang mendapat anggaran Rp.940 Juta itu berdiri kata Amri, pihaknya akan segera mengurus kelengkapan alat dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menunjang kegiatan operasionalnya.
"Kalau sudah lengkap semua maka laboratorium akan berbentuk Unit Pelayanan Teknis (UPT) sendiri dibawah binaan BLH Paser," ucapnya.
Dengan begitu, nantinya akan mempermudah pengawasan Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap pencemaran lingkungan di sekitar masyarakat.
"Nanti prosesnya akan lebih cepat kalau sudah berdiri laboratorium sendiri. Sehingga keluhan masyarakat terkait lingkungan mereka yang tercemar bisa dengan mudah kami tindaklanjuti," jelasnya. (rsd)
"Laboratorium dibangun untuk mempercepat uji laboratorium dari sample pencemaran lingkungan yang selama ini dilakukan di Propinsi," kata Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Paser Amri Yuniardi di Tanah Grogot, Senin.
Pembangunan laboratorium yang anggarannya berasal dari bantuan keuangan propinsi itu kata Amri, akan dijadikan tempat uji sample dari berbagai sample pencemaran lingkungan.
Tapi untuk pencemaran udara di perkotaan yang diakibatkan polusi kendaraan. Pengambilan sample uji lab masih dilakukan Pemerintah Propinsi.
Setelah laboratorium yang mendapat anggaran Rp.940 Juta itu berdiri kata Amri, pihaknya akan segera mengurus kelengkapan alat dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menunjang kegiatan operasionalnya.
"Kalau sudah lengkap semua maka laboratorium akan berbentuk Unit Pelayanan Teknis (UPT) sendiri dibawah binaan BLH Paser," ucapnya.
Dengan begitu, nantinya akan mempermudah pengawasan Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap pencemaran lingkungan di sekitar masyarakat.
"Nanti prosesnya akan lebih cepat kalau sudah berdiri laboratorium sendiri. Sehingga keluhan masyarakat terkait lingkungan mereka yang tercemar bisa dengan mudah kami tindaklanjuti," jelasnya. (rsd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar