SOROT - Sejak remaja Bahri (62) sudah sering merasakan rasa sakit di kaki, namun rasa nyeri, gatal dan panas yang ia rasakan saat itu tak menyurutkan semangatnya untuk mencari rejeki.
"Saya masih sanggup kerja waktu itu, karena rasa sakitnya ndak terlalu juga," kata Bahri, beberapa waktu lalu.
Tak mau rasa sakit itu terus berlanjut, Bahri yang sempat bekerja didalam hutan selama 12 tahun itu, mencoba memeriksakan ke petugas kesehatan.
"Hasil pemeriksaan sekitar tahun 1982 ternyata saya terkena penyakit kaki gajah" tuturnya.
Bahri yang berdomisili di Desa Jone Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser itu, punya semangat berobat demi untuk kesembuhannya.
Berbagai program pemerintah terkait penyakit filaria selalu ia ikuti. "Saya selalu mengikuti kalau ada pengobatan dari pemerintah," katanya.
Pada program bulan pengobatan filaria yang rencananya Oktober mendatang, Bahri mengaku senang dengan adanya program seperti itu.
"Itu bagus kalau ada pengobatan dari pemerintah lagi, karena saya selalu mengikutinya," ujarnya.
Menurut Dwi Astuti, salah satu petugas di puskesmas pembantu (pusban) Desa Jone, ada beberapa orang penderita yang mengalami serupa dengan Bahri.
"Mereka sudah lama semua mengalami penyakit filaria, oleh karena itu dengan adanya program di bulan Oktober nanti semoga bisa terlaksana sesuai harapan," katanya. (rsd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar