SOROT - Berawal dari cita-cita ingin menjadi seorang polisi wanita
(polwan), kini niat pemilik nama lengkap Yoshanda Maria Pranada Napitu terbukti
menjadi kenyataan. Tepat pada 29 Desember 2015 lalu dirinya mulai berkarir
sebagai polwan di Polres Paser.
"Cita-cita ini mengikuti jejak orang tua, bapak kan polisi
juga jadi pengen ngikuti jejak bapak, itu keingin dari kecil memang. Dulu sih
keinginannya ada dua antara jadi polisi dan dokter," kata Perempuan
berpangkat Bripda itu mengaku bangga menjadi seorang pengayom masyarakat.
Bagi Bripda Ocha, demikian sapaan akrabnya, polwan merupakan
pekerjaan yang mulia. Perempuan yang bertugas di Satreskoba Polres Paser itu
juga sudah sering terlibat melakukan aksi penangkapan tindak kejahatan pelaku
narkoba.
"Sudah sering menangani kasus narkoba, mulai dari penangkapan
kemudian lanjut ke interogasi. Kalau untuk penyamaran belum, tapi kalau
diperintahkan harus dilaksanakan juga," kata pemilik wajah cantik itu.
Awal- awal ikut penangkapan, Bripda Ocha mengaku sempat merasa
takut, namun seiring berjalannya waktu rasa takut itu akhirnya tersingkirkan.
"Kalau sekarang sudah nggak takut lagi, yang penting kita
harus tetap waspada. Yang kita takutkan biasanya pelaku membawa senjata tajam,
tapi kita sudah dibekali ilmu bela diri," tutur anak kedua dari tiga
bersaudara pasangan Robert Napitu dangan Duma Rilva.
Bripda Ocha mengaku, saat jadi polwan dirinya baru tahu
jenis-jenis narkoba.
"Selama sekolah saya tidak pernah tahu bagaimana wujudnya
narkoba itu, pada saat ini aja baru tahu jenis-jenisnya, sabu-sabu, dobel L dan
lainnya," ucap penyuka makanan Steak dan Jus Alpukat itu.
Untuk itu, Bripda Ocha berpesan khususnya kepada pewaris bangsa
ini agar menjauhi narkoba, karena pil setan itu hanya bisa menjerumuskan ke lembah
hitam.
"Narkoba tidak ada sama sekali sisi baiknya, betul-betul
merusaklah, pokoknya kalau sudah sekali terjerumus hancur, kalau
bisa narkoba dijahuilah, jangan sampai kenal yang namanya narkoba. Nggak ada
untungnya, yang ada hanya rugi, uang habis," kata gadis kelahiran Tanah
Grogot, 25 Agustus 1996.
Sebagai seorang polwan, Bripda Ocha juga berkeinginan mengikuti
pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri untuk masuk menjadi seorang
perwira.
"Kepengenlah jadi perwira, semoga aja keinginan ini bisa
tercapai. Untuk ikut secapa setahu saya minimal berpangkat bripka, bisa karena
keinginan sendiri, bisa juga permintaan dari pimpinan," tutur pehobi
Basket itu. (rsd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar