Minggu, 30 Oktober 2016

Mahasiswa S2 UT Paser Ikuti UAS

Suasana UAS Mahasiswa S2 UT Paser 
SOROT - Ujian Akhir Semester (UAS) diikuti 22 Mahasiswa Program Strata 2 (S2) Universitas Terbuka (UT) Cabang Paser,  Minggu (30/10), yang digelar di SDN 031 Tanah Grogot, Kabupaten Paser.

Sistem ujian dalam S2 kata Said S. Azhary, Panitia Program Pasca Sarjana UT Cabang Paser, yakni open book atau buka buku dengan model pertanyaan esai.

"Mereka  merupakan jurusan Managemen Pendidikan Dasar dan mahasiswa semester pertama Pasca Sarjana Universitas Terbuka, " ujar Said.

Menurut Said, Program S2 UT baru tahun ini dibuka di Paser. Sedangkan Program Manajemen Pendidikan Dasar ini juga pertama di Kaltim yang diselenggarakan oleh UT.

Said yang juga merupakan Kasi Peningkatan Mutu pada Disdik Paser itu mengatakan, mahasiswa S2 mereka adalah Guru SD, SMP, Pengawas Dinas Pendidikan.

"Motivasi mereka mengambil program Pasca Sarjana umumnya untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan karier pekerjaan yang saat ini telah mereka kerjakan," kata Said.

Saat itu kata dia, program S2 UT dibuka pendaftaran pada Bulan Mei, dan ada 29 orang mendaftar. Tapi setelah dilakukan tes oleh pihak UT, 26 dinyatakan lulus dan dapat mengikuti program Pasca Sarjana tersebut.

"Untuk dapat menyelenggarakan Program Pasca Sarjana di Daerah minimal diikuti oleh 25 mahasiswa yang dinyatakan lolos tes oleh pihak UT," ucapnya.

Sistem pembelajaran Pasca Sarjana ini yakni melalui dua Sistem pembelajaran. Yaitu Sistem online atau Tutorial Online, dan pembelajaran tatap muka yang mendatangkan dosen dari UT.

Sementara untuk biaya perkuliahan Program Pasca Sarjana ini kata Said memang cukup besar . "Biaya semesternya Rp.9,3 Juta dan biaya mendatangkan dosen tatap muka Rp.2,7 Juta," ucapnya. (rsd)

Sabtu, 29 Oktober 2016

Tabrakan Sepeda Motor di Batu Sopang, Satu Tewas

(Foto: Istimewa)
SOROT - Kecelakaan maut terjadi di jalan Negara Kilometer 148 Desa Songka Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser kaltim, Jumat (28/10) Dua sepeda motor yang melaju kencang di jalan Negara itu saling bertabrakan. Akibatnya satu orang tewas dalam kejadian tersebut.

Korban tewas adalah M. Mbakhrul  (17) warga Desa Sungai Terik, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser yang merupakan pengemudi sepeda motor Yamaha Xeon dengan nomor polisi KT-3287-EU. M. Mbakhrul  tewas seletah dilarikan ke Rumah Sakit Panglima Sebaya Tanah Grogot.

Sementara satunya pengendara sepeda motor Yamaha F1ZR tanpa nomor polisi, yakni Hari fitrianto (21) mengalami luka pada bagian muka dan tangan sebelah kanan. Dia merupakan warga Desa Batu kajang, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser.

Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui Kasat Lantas Polres Paser AKP Hendro Wibowo menyebutkan, kejadian itu berawal saat kedua sepeda motor yang melintas saling berlawanan arah melaju kencang.

"Motor Yamaha F1ZR yang dikendarai Hari fitrianto dari arah Muara Komam menuju Kuaro sedangkan motor Yamaha Xeon yang dikendarai M. Mbakhrul berjalan dari arah sebaliknya, yakni dari Kuaro menuju Muara Komam," kata Hendro.

Dengan posisi jalan tikungan ke kiri, kata Hendro, sepeda motor Yamaha Xeon larut ke kanan hingga melewati marka jalan dan akhirnya terjadi kecelakaan lalu lintas. "Satu meninggal di Rumah Sakit Panglima Sebaya atas nama M. Mbakhrul," ucapnya.(rsd)

Jumat, 28 Oktober 2016

Ibnu Mansyah Berharap P3BK Dilanjutkan

Ibnu Mansyah 
SOROT - Program Percepatan Pembangunan Berbasis Kecamatan atau P3BK merupakan program pro rakyat yang mengakomodir semua keperluan masyarakat di setiap kecamatan.

Hal tersebut sampaikan Ibnu Mansyah Camat Paser Belengkong saat disambangi wartawan di ruang kerjanya, Jumat (28/10).

Oleh karena itu, Ibnu Mansyah  berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, untuk melanjutkan Program P3BK, sebab program ini dinilai lebih tepat sasaran.

“Kami berharap Pemkab dapat melanjutkan P3BK di Tahun 2017, kerena kegiatannya langsung berasal dari aspirasi masyarakat dan hasilnya juga bisa langsung dikontrol oleh masyarakat," katanya.

Ibnu Mansyah mencontohkan, pembangunan semenisasi parit atau pembangunan jalan di setiap gang yang menggunakan dana P3BK, dinilai lebih mudah diawasi oleh masyarakat dan hasil kerjanya pun bisa langsung terlihat.

“Karena masyarakat langsung yang mengerjakan, hasilnya akan terlihat. Jika pembangunan kualitasnya tidak baik, masyarakat bisa langsung berbicara,” kata Ibnu Mansyah.

Bahkan kata Ibnu, masyarakat tidak segan membantu dana secara swadaya bila pembangunan berbasis kecamatan itu kekurangan dana.

“Dalam P3BK yang dilaksanakan, tidak jarang masyarakat mengeluarkan dana swadaya tambahan kalau pembangunan itu kekurangan dana,” ujar Ibnu Mansyah.

P3BK juga kata dia merupakan progam untuk menampung aspirasi masyarakat yang tidak terakomodir dalam Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan.

“Setiap warga di desa yang tidak terakomodir aspirasinya, bisa mengusulkan pembangunan melalui P3BK,” ujar Ibnu Mansyah. (rsd)

Kamis, 27 Oktober 2016

200 Anak Ikuti Kegiatan Polsanak Dikmas Lantas Polres Paser di Muara Komam

Foto bersama angggota Polres Paser dan anak TK/PAUD
SOROT - Sekitar 200 murid Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se Kecamatan Muara Koman mengikuti kegiatan Polisi Sahabat Anak (Polsanak) Dikmas Lantas Polres Paser, Kamis (27/10). Berlangsung di aula Desa Batu Butok Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser.

Menurut Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui Kasat Lantas AKP Hendro Wibowo dalam kegiatan tersebut, selain memberikan sosialisasi, juga dilakukan pembagian helm bantuan dari Ketua Forum PAUD Kabupaten Paser.
Kegiatan yang termasuk dalam rangkaian acara lomba PAUD Kecamatan Muara Komam itu kata Hendro Dipandu oleh Kanit Dikyasa Ipda Andi Bagus, Bripka Indrawan, Bripda Winda dan Bripda Sri Fatimah.

"Pak polisi dan bu polwan memberikan sosialisasi kepada anak-anak  TK dan PAUD tentang rambu dan tata tertib berlalulintas serta pentingnya menggunakan helm, dan hal-hal seperti ini memang harus dikenalkan kepada anak-anak kita sejak usia dini," kata Hendro.

Adanya kegiatan Polsanak seperti ini kata Hendro, anak-anak lebih dekat kepada Polri, dan mereka tidak merasa takut kepada sosok anggota Polri. Dapat memberikan motivasi pemikiran anak, memahami lingkungan lain, memahami kedisiplinan dan dapat menentukan langkah untuk menuju ke masa depan yg lebih baik.

"Selesai kegiatan anak-anak dapat bercerita kepada orang tuanya tentang Undang-Undang Lalulintas dijalan Raya yang seperti naik sepeda motor harus memakai helm SNI, menyalakan lampu malam hari maupun siang hari, pada saat mengemudi tidak boleh menggunakan telepon, dan lain sebagainya," ucap Hendro.(rsd)

Rabu, 26 Oktober 2016

Polsek Batu Engau Didatangi Puluhan Orang

SOROT - Kamis pagi (27/10) sekitar pukul 08.30  Mapolsek Batu Engau didatangi sejumlah orang dari berbagai usia, mereka berasal dari Desa Saing Prupuk Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser.

Kedatangannya, yang juga diikuti 15 orang anak dari pendidikan anak usia dini (PAUD) Ceria dengan tujuan  melakukan kunjungan belajar dan perkenalan.
Foto bersama anggota Polsek Batu Engau dan anak
Paud Ceria beserta gurunya 
Dalam acara itu kata Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui AKP Yulianto Eka Wibawa Kapolsek Batu Engau selain pendapat pengarahan dari polisi, para anak-anak Paud Ceria juga mendapat kesempatan tanya jawab.

"Ada salah satu anak yang sempat nanya, apa sih pak tugas polisi itu, jawab dong pak, soal saya juga bercita-jadi polisi kalau sudah besar," kata Yulianto menirukan pertanyaan anak tersebut.

Di depan para anak yang juga didampingi guru dan orangtuanya, Yulianto menjelaskan diantaranya tugas pokok kepolisian terkait dengan polisi sahabat anak

Yulianto juga mengenalkan secara dini tentang aturan berlalulintas dengan benar kepada anak. "Misalnya kalau jalan harus disebelah kiri dan kalau naik atau dibonceng sepeda motor harus pakai helm dan lainnya," ucap Yulianto. (rsd)

Calon Dirut Perusda Paser Sampaikan Visi Misi

SOROT - Azhery Asmar satu-satunya nama yang lolos Seleksi Administrasi Calon Dirut Perusda Paser menyisihkan 10 nama lainnya. Lewat visi misi yang disampaikan di hadapan Wakil Bupati Paser Mardikansyah dan Panitia Seleksi, Rabu (26/10) di ruang rapat Sadurengas. bertekad meningkatkan potensi Sumber Daya Alam yang dimiliki Kabupaten Paser.

Ia berkeinginan meningkatkan potensi bahan bakar dan minyak dari 15 perusahaan sawit serta memperbaiki kondisi listrik dengan membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan batu bara.

"Jika saya terpilih menjadi Dirut Perusda, Rasionalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang pertama kali akan difokuskan. Mengingat kualitas SDM yang handal akan sangat mempengaruhi suksesnya perusahaan," ujar Azhery.

Oleh karena itu kata Azhery, terlebih dahulu melakukan koordinasi ditubuh Perusda Daya Prima mengacu pada Perda Nomor 15 tahun 2003 tentang Pendirian Perusda Daya Prima.

"Jika tanpa disertai modal dari Pemerintah saya akan berusaha berkoordinasi terlebih dahulu dengan pengurus, juga bekerjasama dengan legislatif dan eksekutif. Serta meminjam modal dari pihak ketiga," katanya.

Sementara itu, menurut panitia seleksi Asisten I Bidang Pemerintahan Hermansyah Idris, Selama ini Perusda lebih banyak menjadi beban anggaran daerah, dan belum bisa berkontribusi secara signifikan bagi pendapatan asli daerah tersebut.

"Selama berdirinya Perusda, belum ada kontribusi signifikan yang diberikan untuk PAD Paser dan yang ada justru menjadi beban pemerintah. Seyoganya Kerjasama ini diberikan kemandirian tanpa dibantu anggaran pemerintah," ungkap Heriansyah.  (rsd)

Sebanyak 2049 Nelayan di Paser Belum Terdaftar Dapat Kartu Asuransi Nelayan

SOROT - Karena terbatasnya waktu untuk mendata para nelayan serta terhentinya pelayanan jemput bola, maka masih ada sekitar 2049 nelayan yang belum terdaftar memdapatkan Kartu Asuransi Nelayan, dari 3000 nelayan yang ada di Kabupaten Paser.

"Yang menjadi kendala juga karena kebanyakan mereka baru bisa ditemui sore atau malam setelah pulang melaut, makanya baru 951 nelayan yang terdaftar  mendapatkan Kartu Asuransi Nelayan," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Paser, Budi Hartika Eka Putra.

Ada pun terhentinya pelayanan jemput bola kata Budi disebabkan adanya surat edaran penghentian kegiatan dari Bupati Paser sejak Agustus lalu. Padahal untuk melakukan kegiatan seperti ini petugas membutuhkan biaya oprasional.

"Perlu biaya bahan bakar kendaraan dan akomodasi bagi pegawai yang mau tidak mau harus menginap di desa-desa. Tapi karena kondisi keuangan daerah yang sulit mau tiak mau pendataan dilakukan dikantor," jelasnya.

Jika kondisi keuangan daerah sudah membaik kata Budi, petugas akan kembali melakukan pelayanan jemput bola, sehingga nelayan lainnya juga bisa segera mendapatkan Kartu Asuransi.

"Berkas permohonan itu nanti diseleksi dan diserahkan pada PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) untuk pencetakan kartunya," ucapnya.

Asuransi ini kata dia, tidak hanya diberikan pada saat nelayan mengalami kecelakaan dilaut, tetapi juga saat nelayan tidak melaut.

"Rp 200 juta diberikan kepada nelayan yang meninggal saat melaut. Dan Rp 160 juta diberikan kepada nelayan yang meninggal alami (tidak melaut), dan Rp 20 juta untuk biaya berobat," ujar Budi.

Dikatankan, Untuk nelayan penerima asuransi ini juga ada pembatasan umur yakni maksimal 60 tahun. Sedangkan bagi nelayan yang menggunakan alat tangkap yang dilarang maka tidak bisa mendaftar sebagai penerima asuransi. (rsd)


Jauh Dekat Bukan Penghalang Bagi Polres Paser Melakukan Pembinaan Kamtibmas

Kapolsek Long Kali AKP Danang Arie Susanto
Menyampaikan arahan tentang kamtibmas
SOROT - Untuk menjauhkan anak-anak pelajar dari pengaruh pergaulan bebas dan kenakalan remaja, serta terhindar dari paham radikalisme dan terorisme, Polres Paser tak henti-hentinya melakukan pembinaan Kamtibmas di wilayah Kabupaten Paser.

Jauh dekat itu bukan penghalang untuk menyurutkan semangat datang memberikan pembinaan Kamtibmas. Tengok seperti yang dilakukan Polsek Long Kali pada kegiatan pembinaan Kamtibmas di Desa Muara Telake beberapa waktu lalu.

Kapolsek Longkali AKP Danang Arie Susanto bersama anggotanya harus berangkat Subuh karena jarak tempuh cukup jauh ditambah kondisi jalan yang kurang bersahabat, sehingga setidaknya memakan waktu Dua jam perjalanan untuk menjangkau desa itu.

"Saya mengapresiasi kepedulian jajaran Polsek Long Kali memotifasi para pelajar agar menjadi anak yang beriman dan bertaqwa serta menanamkan rasa disiplin untuk mencapai cita-cita," kata Kapolres Pasar AKBP Hendra Kurniawan, Rabu (26/10).

Di depan  para pelajar MI As'adiyah, MTS Nurul Khair As'adiyah dan MA Nurul Khair As'adiyah kata Hendra Kurniawan, pihak Polsek Long Kali juga menyampaikan materi terkait pencegahan bahaya narkoba, ngelem, dan peraturan berlalu lintas. (rsd)

Selasa, 25 Oktober 2016

Polres Paser Beri Ongkos Pulang Abdurahman

Ipda Suradi menyerahkan bantuan kepada Abdurahman 
SOROT - Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan, melalui Kasi Propam Ipda Suradi memberikan bantuan ongkos perjalanan kepada Abdurahman, Selasa (25/10)  warga jalan Anden Oko Gang Arrahman Tanah Grogot Kabupaten Paser.

Sesuai niat Abdurahman, Bantuan itu bertujuan agar dia bersama keluarganya bisa sampai ke kampung halamannya di jalan Merdeka RT 04 RW 01 Kel. Beriwit Kec. Murung Kab. Murung Raya Kalteng.

Kepulangan Abdurahman ke kampung halamannya di karenakan usaha yang ia geluti selama tinggal di Tanah Grogot tidak menuai hasil. Sehingga ia berembuk bersama istri untuk pulang ke kampung halaman meninggalkan tanah perantauan.

"Kasian dia mau pulang tapi tidak ada ongkos, makanya kita bantu ongkos perjalanan pulang ke Kalteng, dan mudah-mudahan bantuan itu bisa membantu Abdurahman bersama keluarganya sampai di kampung halamannya," kata Suradi.

Sebelum merantau, Abdurahman merupakan masyarakat korban kebakaran di Kalteng yang terjadi pada bulan Maret 2016, atas musibah itu ia bersama kelurganya memutuskan hijrah ke Tanah Grogot untuk mengadu nasib.

Menurut Hasni, tetangga Abdurahman di jalan Anden Oko Gang Arrahman Tanah Grogot, aktivitas keseharian Abdurrahman berjualan leliling menjajakan kue dari rumah ke rumah menelusuri  gang-gang yang ada dengan cara berjalan kaki dengan harapan mendapatkan rupiah.

"Bapak itu bikin sendiri kue baru dia jual keliling, biasanya pagi bikin kuenya, terus siang sampai sore dia keliling jualan, dan di sini bapak itu cuma nyewa kontrakan," kata Hasni sambil menunjuk rumah yang ditempati Abdurahman sudah kondisi kosong. (rsd)

Senin, 24 Oktober 2016

Kesbangpol Paser Sampaikan Surat Edaran Instruksi Mendagri ke Bupati

M Juhri 
SOROT - Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Paser telah menyampaikan surat Edaran Instruksi Mendagri Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang tindak lanjut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2016 kepada Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi.

"PP Nomor 18 Tahun 2016 itu terkait pembentukan Perangkat Daerah yang baru,  di mana status Kesbangpol saat ini masih di bawah pemerintah daerah dan belum diambil alih oleh Pemerintah Pusat. Sehingga itu perlu kami sampaikan, kata Kepala Kesbangpol Paser M. Juhri," Selasa (25/10).

Sehingga kata Juhri, Seluruh Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri tetap melaksanakan tugasnya, serta anggaran penyelenggaraan urusan pemerintahan dibebankan pada APBD.

"Kami juga serahkan surat dari Dijen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Nomor 061/3163/Polpum Tanggal 15 Agustus 2016, sebagai dasar Perubahan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesbangpol," kata Juhri.

Setelah disampaikan surat edaran tersebut kata dia, Kantor Kesbangpol nanti masuk dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang saat ini sedang disusun oleh DPRD untuk menjadi Peraturan Daerah (Perda).

"Dalam OPD yang sedang disusun DPRD saat ini, nantinya tidak ada lagi instansi berstatus kantor. Sehingga kemungkinan Kesbangpol akan berubah menjadi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik," tuturnya.

Dengan status Kesbangpol yang masih di bawah Pemerintah Daerah Juhri berharap agar Pemerintah Daerah dapat memprhatikan anggaran yang dibutuhkan Kesbangpol untuk menjalankan fungsi instansi sebagai pengatur stabilitas keamanan daerah.

"Karena Kesbangpol ini mata dan telinganya pemerintah, kami harapkan pemerintah dapat memberikan anggaran yang seimbang dengan tugas dan fungsi Kesbangpol yang cukup penting ini," ucapnya. (rsd) 

Abdul Wahab, Bocah 3 Tahun Akhirnya Kembali ke Pangkuan Orangtua


Abdul Wahab saat berada di Polres Paser
SOROT - Abdul Wahab, bocah 3 tahun ini akhirnya kembali ke pangkuan orangtuanya setelah sebelumnya dibawa ke Polres Paser karena ditemukan menangis tanpa orangtuanya , Senin siang (24/10) di jalan KH Achmad Dahlan Tanah Grogot Kabupaten Paser.

Setelah mendapatkan kabar, sore hari itu juga sang ayah Sapriansyah langsung menjemput Abdul Wahab di Polres Paser untuk dibawa pulang ke rumahnya yang beralamat  di Desa Tanah Periuk Kecamatan Tanah  Grogot.

Menurut Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan, sebelum kejadian Abdul Wahab sempat dititipkan ke neneknya yang tinggal  di jalan KH Achmad Dahlan.

"Rupanya Abdul Wahab sempat bermain di luar dan lepas dari pengawasan sang nenek. Sehingga nenek pun sempat bingung mencari cucunya," kata Kapolres Paser menirukan pengakuan Saprianyah.

Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap musibah yang sedang menimpa Abdul Wahab.

"Saya sangat berterima kasih kepada masyarakat, karena turut membantu kepolisian. Masyarakat masih memiliki kepedulian yang tinggi," kata Kapolres AKBP Hendra Kurniawan.

Kapolres juga mengapresiasi jajarannya yang bertugas menjaga, menemani dan merawat Abdul Wahab saat berada di Polres Pasar.

"Itu pekerjaan yang mempunyai nilai kemanusiaan yang tinggi dan sangat mulia karena mau merawat anak yang hilang dari orangtuanya itu," kata Hendra.

Sebagai pengayom masyarakat, polisi kata Hendra, harus membantu meski permasalahan kecil seperti kasus anak yang hilang, orang mau melahirkan, orang kehabisan ongkos dan butuh pertolongan.

"Saya justru sangat bangga bila ada polisi yang mau menangani masalah kecil seperti itu, situlah seharusnya ada peran polisi sebagai pengayom masyarakat sehingga kesan polisi yang seram dan menakutkan bisa berubah menjadi polisi yang bersahabat," terangnya. (rsd)

Polisi Temukan Anak Tanpa Orangtua di Tanah Grogot

Anak yang ditemukan berada di Polres Paser
SOROT – Polisi menemukan seorang anak berusia sekitar 3 tahun tanpa orangtuanya, Senin siang (24/10) di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Tanah Grogot Kabupaten Paser.

Menurut Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan , Saat ini anak tersebut berada di Pos Penjagaan Polres Paser dan diharapkan anak tersebut segera ditemukan oleh orangtuanya.

"Kepada orangtuanya diharapkan untuk dapat segera mendatangi polres Paser dan mengambil anaknya," kata Hendra, Senin (24/10).

Beruntung anak itu segera ditemukan polisi kata Hendra, sehingga tak terjadi apa-apa dalam hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, Kapolres menghimbau kepada masyarakat dan orangtua untuk lebih berhati-hati dalam menjaga anak.

"Jangan sampai anak berada di luar pengawasan orangtua," katanya. (rsd)

Sabtu, 22 Oktober 2016

Nama Sekda Paser AS Fathurrahman Dicatut Penipu

Screenshot SMS
SOROT  "Ass.... Rina, ini nmr hp bpk. Pak Aji Sayid Fathurrahman," demikian short message service (SMS) yang diterima  Rina pegawai di Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Paser sekitar pukul 08.00 wita(22/10) melalui telpon seluler.

Nama Aji Sayid Fathurrahman yang ada dalam sms yang diterima Rina itu adalah seorang Sekretaris Daerah (Sekda) Paser yang baru saja dilantik oleh Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, Kamis (20/10) di Pendopo Kabupaten.

Setelah membaca SMS itu, Rina merasa penasaran untuk menelpon balik nomor tersebut. Namun sebelum menelpon balik, dia terlebih dahulu menelpon Riani Trisnadewi, istri AS Fathurrahman, untuk mengkonfirmasi apakah nomor itu milik AS Fathurahman.

"Bu Riani langsung kaget, itu bukan nomor bapak, itu penipuan,"  kata Rina menirukan ucapan Riani Trisnadewi di ujung telpon, seperti yang dilansir gerbangkaltim.com.

Pada kesempatan itu, Riani Trisnadewi bercerita bahwa kemarin ada pegawai di bagian keuangan pemda yang jadi korban, bahkan uang yang diminta sudah keluar.

"Tolong informasi ini disebarkan kepada masyarakat, bahwa itu penipuan," pinta Riani.

Rina sendiri mengaku, selain mendapat pesan singkat, dengan nomor yang sama ia juga mendapat lima kali miscall.

"Tapi enggak saya angkat, karena nomor itu nggak ada di daftar kontak saya," aku Rina. (rsd)

Jumat, 21 Oktober 2016

Mayjen TNI Johny Lumban Tobing: Prajurit Harus Hafal Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI

Mayjen TNI Johny Lumban Tobing saat melakukan
Kunjungan kerja di Kodim 0904/Tng di Tanah Grogot 
SOROT - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Johny Lumban Tobing dalam kunjungan kerjanya di Kodim 0904/Tng memberikan pengarahan kepada seluruh personel TNI/PNS  beserta ibu persit KCK cabang XVII  kodim 0904/Tng, Kamis, ( 20/10) di jalan Noto Sunardi Tanah Grogot Kabupaten Paser.

Dalam acara tersebut, Jenderal Bintang Dua itu meminta untuk selalu menjaga kebersihan pangkalan setiap harinya sekaligus dijadikan budaya, dan jangan hanya setiap ada kunjungan baru dilakukan kebersihan.

"Kalau menjaga kebersihan itu dilakukan setiap harinya kantor kita dapat menjadi contoh oleh instansi lain dalam hal kebersihan dan keasrian lingkungan," kata Johny Lumban Tobing dalam acara tersebut yang juga dihadiri Dandim 0904/Tng Letkol Arm Mulyadi, Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, Ketua DPRD Kaharuddin dan Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan.

Selain itu, Pangdam VI/Mlw  menekankan kepada seluruh prajurit agar menghafalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.

"Bagaimana prajurit melaksanakannya kalau tidak hafal sementara kita harus mengimplementasikannya dalam dinas sehari-hari sebagai komando kewilayahan untuk mendukung program pemerintah terutama dalam meningkatkan swasembada pangan," katanya.

Kepada para babinsa dan Danramil yang di wilayah kata Pangdam, juga harus  tanggap dalam mencari informasi, agar tidak kecolongan dalam informasi di wilayahnya karena seorang babinsa harus bisa menjaga suatu desa dengan aman.

"Para babinsa harus peka dan melaporkan segera jika ada kejadian berkaitan kamtibmas ataupun yang lainnya, hal tersebut merupakan implementasi dari jago perang dalam hal komando kewilayahan karena ujung tombak satuan berada dipundak para Babinsa," terangnya.

Tak ketinggalan, Pangdam juga meminta kepada para prajurit agar tidak menggunakan maupun mengedarkan narkoba, dan jika kedapatan maka langsung dipecat.

"Tidak ada rehabilitasi utk prajurit yang tersangkut kasus narkoba, tetapi dipecat dari anggota TNI serta keluarga tidak boleh tinggal di dalam asrama. Untuk itu marilah senantiasa membentingi diri dengan iman," pesannya. (rsd)

Heriansyah Siap Dukung Bupati dan Sekda

Heriansyah Idris
SOROT - Asisten Tata Pemerintahan Setkab Paser Heriansyah Idris siap memberikan dukungan kerja sama kepada kepala daerah untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih serta kemajuan Kabupaten Paser.

Sebab untuk mencapai pemerintah yang baik dan bersih kata Heriansyah tentunya harus didukung oleh penyelenggara pemerintahan yang baik dan bersih pula.

Oleh karena itu ia berkomitmen Taat wajib, taat tunduk serta memberikan loyalitas sepenuhnya kepada Bupati demi untuk pembangunan Paser.

"Yang terpenting apapun yang dilakukan, sebagai bawahan kita siap memberikan dukungan dan bekerjasama dengan Sekda terpilih," kata Heriansyah, Jumat (21/10).

Meski sebelumnya ,Heriansyah juga sempat mengikuti proses seleksi JPTP Sekda 2016, tapi ia berharap tidak ada politik balas dendam dan jangan dianggap jadi pesaing.

"Saya hanya berkeinginan untuk bersama-sama, saling bahu-membahu, bantu-mambantu demi kemajuan Paser yang kita cintai ini," harapnya. (rsd)

Kamis, 20 Oktober 2016

AS Faturrahman Dilantik Sebagai Sekda Paser

Aji Sayid Faturrahman
SOROT - Bupati Paser, Yusriansyah Syarkawie melantik Aji Sayid Faturrahman sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Paser.  Acara pelantikan tersebut berlangsung di Pendopo Lou Bepekat Rumah Dinas Bupati, Kamis (20/10).

Acara pelantikan Sekda Kabupaten Paser yang baru ini turut hadir Asisten I Pemprov Kaltim, Wabup Paser Mardikansyah, anggota DPRD, Dandim 0904/TNG Letkol Arm Mulyadi, Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan atau yang mewakili, Serta seluruh pejabat lingkungan Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Paser.

Bupati Paser, dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Sekda Paser yang baru saja dilantik. Dengan harapan, amanah dan kepercayaan yang diberikan agar dapat benar-benar dijalankan penuh perhatian, komitmen dan rasa tanggungjawab tinggi.

"Pelantikan Sekda Paser ini, merupakan hasil seleksi JPTP yang telah dikoordinasikan kepada Bapak Gubernur dan Kemendagi. Dimana, AS Faturrahman adalah salah satu dari ketiga nama yang direkomendasikan, dan meraih peringkat atas," katanya.

Dikatakan, berdasarkan pengalaman, pendidikan dan kepemimpinan yang telah ditunjukkan, baik saat menjabat di lingkungan Pemkab Paser maupun Pemprov Kaltim, Bupati Paser menyakini bahwa AS Faturrahman mampu melaksanakan segala tugas dan fungsi pokoknya.

"Dikesempatan ini saya juga berharap agar akuntabilitas pelaksanaan kegiatan pembangunan benar-benar dapat berjalan secara optimal dan konsisten," ucap Bupati Paser. (rsd)

Polisi Serahkan Uang Rp.86 Juta Kepada Pemiliknya

SOROT - Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui Kapolsek Paser Belengkong AKP Tasimun mengatakan uang sebesar Rp.86.250.000 yang jatuh tercecer di Jl. Negara, Kecamatan Paser Belengkong sudah diserahkan kepada pemiliknya.

Setelah menunjukkan bukti-bukti kata Tasimun, seperti buku rekening dan resi pengambilan uang dari bank, maka pihak kepolisian  menyerahkan uang tersebut kepada pemiliknya atas nama Agus Subakti, warga Balikpapan Selatan.

"Penyerahan uang tersebut dilakukan di Polsek Paser Belengkong disaksikan oleh saudara Finandar, orang yang menemukan uang itu, sekaligus saksi saat terjatuhnya uang di jalan," kata Tasimun, Rabu (19/10).

Uang yang diserahkan kepada pemiliknya sambung Tasimun, jumlahnya sama seperti saat ditemukan jatuh berceceran di jalan yakni sebesar Rp.86.250.000.

Sementara itu, Agus Subakti pemilik dari uang tersebut, melalui keterangannya  diketahui membawa uang sebesar Rp.100 juta menuju Kalsel.

Diduga, uang miliknya itu tercecer di sepanjang jalan. Dan akhirnya benar-benar terjatuh di depan sebuah warung es kelapa Paser Belengkong.

Warga yang menemukan pun segera mengumpulkan uang tersebut dan menghitungnya dengan total nilai Rp.86.250.000.

Agus Subakti menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran penting baginya. Terlebih saat membawa uang dengan jumlah sebanyak itu.

Ia pun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak kepolisian dan masyarakat Paser yang turut aktif menginformasikan melalui media sosial. (rsd)

Rabu, 19 Oktober 2016

MJSC Lahirkan Perenang Hebat

Atlet renang usia dini Paser
SOROT - Mandiri Jaya Swimming Club (MJSC) adalah club renang yang berdiri tahun 2009 di Tanah Grogot Kabupaten Paser. Di bawah binaan Mahmud Ahmad serta pelatih Bangun Permana, banyak melahirkan perenang-perenang hebat.

Sedikitnya 37 atlet yang dibinanya, termasuk dua perenang yang menuntut ilmu di SMPN/SMAN SKOI (Sekolah Khusus Olahragawan Internasional) Kaltim di Samarinda.

Namun MJSC menurut Mahmud Ahmad, tidak bisa berkembang tanpa dukungan orangtua atlet.  Sehingga ia sangat berterima kasih kepada orangtua atlet atas partisipasinya memajukan olahraga renang di Paser.

Tengok, seperti pada kejuaraan renang pelajar usia dini se-Kabupaten Paser, minggu (16/10/2016) lalu, MJSC menurunkan 22 perenang juniornya dan menjadi peserta terbanyak di ajang itu.

Hasilnya, di bawah pelatih Bangun Permana, perenang pemula MJSC sukses meraih prestasi dengan mengumpulkan 4 emas, 11 perak dan 9 perunggu di kejuaraan renang pelajar usia dini se-Kabupaten Paser.

"MJSC, selain melatih anak-anak berenang juga mengajarkan kedisiplinan dan kemandirian, serta membentuk mental yang sportif," kata Mahmud Ahmad, Rabu (19/10/2016).

Sementara menurut pelatih Bangun Permana, untuk melahirkan atlet yang handal konsepnya adalah dengan pola pelatihan yang benar. Ia pun merasa  puas dengan prestasi atlet-atletnya.

"Kita bersyukur anak-anak bisa menunjukkan kemampuannya, bahkan ada yang baru berlatih kurang dari tiga bulan sudah bisa juara," kata Bangun Permana yang juga sebagai guru olahraga di SDN 002 Tanah Grogot . (rsd)

Selasa, 18 Oktober 2016

Rp.86 Juta Uang Tercecer di Paser Belengkong


SOROT - Sebanyak  Rp.86.250.000, uang ditemukan tercecer berhamburan pukul 14.15 Wita, Selasa (18/10) di Jl. Negara depan sebuah warung es kelapa yang juga tak jauh dari Pom Bensin Paser Belengkong Kabupaten Paser.

Menurut Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui Kapolsek Paser Belengkong AKP Tasimun, Salah seorang saksi melihat ada seorang pengendara sepeda motor dari arah Tanah Grogot membawa sebuah tas plastik dan tas itu terjatuh.

"Tas Plastik yang jatuh itu berisi uang pecahan Rp 50 ribu, dan uang itu berhamburan di jalan. Sepertinya pemilik uang tidak sadar kalau uangnya jatuh, mungkin dia terlalu laju membawa kendaraan," kata Tasimun.

Uang yang cukup besar nilainya itu kata Tasimun langsung dibawa ke Bank. Tapi karena pihak bank tidak bersedia menyimpan uang tersebut, akhirnya uang itu pun disimpan dalam sebuah rekening atas nama dua orang.

Dikatakan, untuk menghindari tuduhan negatif , uang tersebut dimasukkan ke dalam rekening atas nama Kepala SPK Polsek Paser Belengkong Obed Naigo, dan Finandar, salah seorang PNS yang menemukan uang tersebut.

"Saat ini uang yang telah disimpan dalam rekenin tersebut, telah diamankan di Polsek Paser Belengkong, dan kepada warga yang merasa kehilangan uang tersebut bisa menghubungi Polsek Paser Belengkong," ucap Tasimun. (rsd)

Senin, 17 Oktober 2016

Dinkes Paser Target Beri Obat Filariasis Kepada 265 Ribu Warga

SOROT - Dinas Kesehatan (Dinkes) Paser, menargetkan memberikan obat pencegahan penyakit kaki gajah atau filariasis, kepada 265 ribu warga di Kabupaten Paser.

Menurut Kepala Dinkes Paser I Dewa Made Sudharsana, sejak tahun 2002 pencegahan pengobatan filariasis di Paser belum cukup maksimal.

"Makanya sekarang kita targetkan 265 ribu warga Paser bisa meminum obat pencegahan filariasis atau penyakit kaki gajah," kata I Dewa Made, Senin (17/10).

Rekomendasi dari World Health Organization (WHO) kata I Dewa Made, pencegahan pengobatan filariasis di Paser belum berhasil. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium pada masyarakat secara acak.

"Hasil pemeriksaan masih berada di atas satu persen, yang artinya masih perlu dilakukan pengobatan ulang. Dan saat ini juga terdapat  60 penderita filariasis kronis tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Paser," ujar I Dewa Made.

Awalnya kata I Made Dewa, pengobatan itu dilakukan selama sebulan penuh. Namun untuk mempersingkat penyebaran filariasi oleh nyamuk, pengobatan dilakukan hanya selama satu minggu kedepan.

"Ada 23 kelompok nyamuk besar, yakni sekitar 4.500 jenis nyamuk yang menyebarkan filariasis. Untuk itu kami persempit penyebaran virus filarial ini," ujarnya.

Dikatakan, sasaran pengobatan pencegahan penyakit filariasis ini yakni, diatas umur 2 tahun dan dibawah umur 70 tahun.

"Tidak boleh ibu hamil dan menyusui, begitu juga yang sedang mengalami pengobatan jangka panjang, tidak mengidap asma dan epilepsi. Yang penting masyarakat mau secara terbuka menceritakan riwayat penyakitnya," ucapnya.

I Dewa Made berharap agar masyarakat mau meminum obat tersebut, tujuannya  untuk mengetahui apakah ada virus filariasis yang berinkubasi di dalam tubuh.


"Kalau sudah tidak bisa dicegah dan berinkubasi selama hampir lima tahun, maka tidak bisa lagi menghindari terjadinya pembengkakan atau kondisi kronis," terangnya. (rsd)

AKBP Hendra Kurniawan: Laporkan Jika Ada Oknum Polisi Melakukan Penyimpangan


AKBP Hendra Kurniawan
SOROT - Jika ada oknum polisi yang melakukan pungutan liar dan penyimpangan dalam tugasnya sebagai aparat penegak hokum, Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Paser agar melaporkan oknum polisi tersebut ke Polres Paser.

Hal tersebut kata Kapolres Paser sesuai instruksi Kapolri. "Laporkan bila ada oknum polisi di lapangan yang melakukan pungutan liar (pungli) saat menjalankan tugasnya," kata Kapolres Paser saat dihubungi, Minggu (16/10).

Menurut AKBP Hendra Kurniawan, Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian, secara tegas akan menindak anggota polisi bila kedapatan melakukan penyimpangan di lapangan seperti adanya praktek pungutan liar.

"Bahkan Presiden Joko Widodo sendiri sudah berkomitemn akan menindak aparat yang melakukan pungli sekecil apa pun," kata Hendra.

Dikatakan, karena sudah menjadi komitmen Polri maka Polda Kaltim, dan Polres Paser mewujudkan Polisi yang bersih dan profesional.

"Itu sudah menjadi komitmen kami. Seperti program Kapolri sejak dilantik Juli 2016 lalu, yakni terciptanya Polisi yang Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter)," tutur Hendra.

Saat ini kata Hendra, Polres Paser terus menjalan komitmen dari Polri tersebut dan terus diintensifkan lebih lanjut. Dan juga melakukan pembenahan internal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kinerja aparat kepolisian.

"Saat ini pembenahan internal terus dilakukan. Bagaimana kita bisa menindak orang lain yang melakukan kejahatan sementara masih ada anggota polisi yang melakukan penyimpangan dalam tugasnya. Oleh karena itu kami masih terus melakukan pembenahan,"  terangnya. (rsd)

Minggu, 16 Oktober 2016

Patroli Dihentikan, 114 Bangunan Prostitusi Dikhawatirkan Kembali Beroperasi

SOROT - Kepala Satpol PP Paser M. Sidik khawatir prostitusi akan kembali menjamur di Kabupaten Paser, setelah dihentikannya patroli rutin Satpol PP karena tidak adanya dana pembelian bahan bakar kendaraan.

Pada bulan September kata Sidik, Satpol PP Paser masih melakukan patroli terutama di malam hari, tapi sejak tanggal  1 Oktober 2016 patroli rutin telah dihentikan. "Tidak ada lagi dana untuk bahan bakarnya," kata Sidik, Jumat (14/10).

Dengan tidak dilakukannya patroli kata Sidik, dikhawatirkan 114 bangunan prostitusi yang ada di Paser kembali beroperasi lagi. Dari 114 bangunan itu, 83 diantaranya berada di Jalan Suropati RT.15 Kecamatan Kuaro.

"Pada bulan Mei, kami catat ada 83 bangunan diduga sebagai tempat prostitusi. Sebanyak 43 pekerja seks komersial telah kami amankan. Sedangkan di Bulan Juni juga menertibkan lima bangunan diduga sebagai tempat prostitusi," paparnya.

Sedangkan pada Juli 2016 lanjut Sidik, Satpol PP Paser juga telah mengamankan empat pekerja seks komersial di Gunung Rambutan, Kecamatan Batu Sopang, dan kesemuanya berasal dari luar daerah.

Sementara untuk menyiasati penghentian patrol di malam hari, lanjut Sidik, Satpol PP akan terus berkomunikasi dengan Kasi Trantib di setiap Kecamatan.

"Apabila ada laporan terkait praktek prostitusi, kami selalu siap 24 jam. Dua kendaraan siap diturunkan dengan jumlah petugas sekitar 20 orang. Meski harus menggunakan biaya sendiri untuk bensinnya," tuturnya. (rsd)

APKASINDO Paser Perjuangkan Nilai Jual Cangkang Sawit

SOROT - Kepala Bidang Pembinaan Usaha Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Paser Bahriansyah mengatakan, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Paser telah mengusulkan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) agar cangkang sawit memiliki nilai jual bagi petani.

"Karena selama ini cangkang sawit tidak memiliki nilai jual dan tidak termasuk dalam perhitungan dalam penentuan harga Tandan Buah Segar (TBS), kata," Bahriansyah, Jumat (14/10).

Jika usulan APKASINDO tersebut bisa diakomodir Kementan kata Bahriansyah, mungkin ini akan menjadi kabar yang baik bagi para petani. Bukan hanya di Paser saja, kabar ini juga akan menjadi kabar baik bagi petani di daerah lain.

"Saat ini APKASINDO Paser telah mengusulkan permohonan kepada Kementan, agar cangkang kelapa sawit juga memiliki nilai jual bagi para petani," ucapnya.

Upaya APKASINDO itu, kata Bahriansyah, menimbang kalau cangkang sawit juga ternyata memiliki manfaat yang besar sebagai sumber energi alternatif.

"Saat ini, sebanyak 15 perusahaan kelapa sawit telah memanfaatkan cangkang itu sebagai bahan bakar perusahaan. Baik itu listrik ataupun sebagai sumber energi lainnya," jelas Bahriansyah.

Bahkan lanjut Bahriansyah, ada beberapa perusahaan kelapa sawit di Paser yang mengandalkan cukup banyak pada cangkang sawit itu sebagai sumber energi listrik. (rsd)

BPBD Paser Pantau Kecamatan Rawan Bencana

SOROT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser memantau lima kecamatan yang rawan terhadap bencana di daerah itu. Hasilnya,

Menurut Kepala BPBD Paser Chandra Irwanadi, kelima wilayah itu adalah Kecamatan Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Pasir Belengkong, dan Tanah Grogot. Sedangkan kondisi air di kelima kecamatan itu masih batas ambang normal.

"Curah hujan dalam beberapa minggu belakangan ini cukup tinggi, namun kondisi air masih berada pada batas ambang normal," kata Chandra, Jumat (14/10).

Dikatakan, untuk Kecamatan Longkali  Desa Adang dan Desa Sebakung yang menjadi  titik pemantauan, sedangkan Kecamatan Batu Sopang yakni Desa Songka, sementara di Kecamatan Pasir Belengkong adalah Desa Suatang Keteban.

Untuk Kecamatan Tanah Grogot lanjut Chandra, ada tiga Desa yang menjadi pantauan BPBD Paser, yaitu Desa Sungai Tuak, Desa Pepara, dan Desa Tanah Periuk.

Selain memantau daerah rawan bencana banjir, BPBD Paser juga memantau daerah rawan longsor.

"Kami juga terus memantau wilayah yang rawan longsor yang berada di Kecamatan Kuaro, Batu Sopang dan Kecamatan Muara Samu hingga perbatasan Kalsel," kata Chandra. (rsd)

Butuh 80 Penyuluh Agama di Paser

SOROT - Sekitar 80 orang Penyuluh Agama yang dibutuhkan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Paser, guna membantu pengajaran keagamaan di Paser.

"Kami membutuhkan sekitar 80 penyuluh agama di seluruh kecamatan di Kabupaten Paser," kata Abu Bakar Syam Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Paser, Jumat (14/10)

Kemenag Paser kata Abu Bakar, nantinya akan membuka pendaftaran bagi calon penyuluh agama pada akhir bulan Oktober ini.

"Nanti akhir bulan ini dibuka pendaftarannya. Kemudian ada seleksi berkas dan tes tertulis serta wawancara. Syaratnya memiliki kompetensi dan pengalaman penyuluhan minimal dua tahun," katanya.

Calon penyuluh kata dia, minimal berumur 22 tahun dan maksimal 60 tahun dan tidak boleh terlibat organisasi terlarang, bukan bagian dari partai politik, juga bukan PNS, pensiuanan PNS maupun pensiunan BUMN.

Untuk syarat pendidikan kata Abu Bakar, sebenarnya calon penyuluh harus memiliki pendidikan Strata 1 di bidang keagamaan non pendidikan.

"Tapi kalau memang di sini sarjana itu masih belum mencukupi untuk kebutuhan penyuluh saat ini, Kemenag mempersilakan calon dengan pendidikan minimal SMU sederajat," ucapnya.

Dikatakan, Kemenag  Paser juga bisa mengangkat penyuluh dari kalangan tertentu yang sudah diketahui kiprahnya di bidang keagamaan, pengalaman serta pengabidannya , dengan mendapatkan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Paser. (rsd)

Siswa SMP Dilarang Mengendarai Roda Dua

SOROT - Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan mengapresiasi Polsek Long Kali yang melarang pelajar SMP mengendarai roda dua karena belum memenuhi syarat sebagai pengendara bermotor. Hal ini dilakukan karena seringnya terjadi laka lantas yang korbannya para pelajar SMP.

Selain itu, kata AKBP Hendra Kurniawan, Polsek Long Kali juga menghimbau pedagang untuk tidak menjaul lem kepada anak-anak usia pelajar.

"Toko-toko bangunannjuga sudah dihimbau agar tidak menjual lem kepada anak-anak pelajar. Komitmen itu bagian upaya menyelamatkan generasi muda," kata Hendra Kurniawan," Jum'at(14/10).

Sebelumnya, Kapolsek Long Kali AKP Danang Aries Susanto di depan kepala sekolah, dewan guru, staf dan pelajar SMPN 03 Long Kali menyampaikan  UU 22/2009 tentang peraturan berlalulintas, terkait pelajar SMP belum waktunya mengendarai sepeda motor. "Sebagai solusinya, para orangtualah yang mengantar anaknya ke sekolah," kata Danang.

Danang juga meminta para dewan guru dan orangtua untuk lebih mengawasi pergaulan anak-anaknya, terutama pergaulan mereka di luar jam sekolah. (rsd)

Jumat, 14 Oktober 2016

Pendapatan Turun Drastis, Rumah Sewaan dan Baju Seragam Belum Bisa Dibayar

Rombong (gerobak) milik Agus

SOROT  Berjualan makanan dan minuman, itu lah yang dilakukan Agus (40) setiap harinya, salah satu pedagang yang mangkal di Siring Sungai Kandilo Tanah Grogot Kabupaten Paser.

Pukul 13.30 Agus sudah mulai menunggu pembeli di samping rombong (gerobak) hingga tengah malam. Pundi-pundi rupiah yang ia dapat cukup untuk menghidupi diri dan keluarganya, tapi kehidupan seperti itu ia rasakan beberapa bulan yang lalu.

Berbeda dengan sekarang, Agus yang sehari-harinya berjualan Pisang Ijo, Es Campur, Es Kelapa dan Es Cendol itu mulai merasakan pendapatannya turun drastis, sehingga beberapa kebutuhan keluarganya tak mampu dipenuhi.

"Kalau sekarang jauh sekali pendapatan turun, sehari omset penjuan rata-rata hanya kisaran Rp 200 ribu aja, bahkan pernah dapat Rp 10 ribu, betul-betul sepi pembeli. beda kalau dulu bisa sampai Rp 800 ribu omsetnya sehari, makanya sekarang mangkal sampai Magrib aja karena sepi pembeli, beda kalau dulu bisa sampai jam 11 (23.00),” katanya, Jumat (14/10).

Karena pendapatan yang terbatas, Agus mengaku belum bisa membayar biaya kontrakan rumahnya. Bukan itu saja, bahkan ia belum bisa menebus baju seragam sekolah anaknya yang duduk di kelas 1 SMP.

“Kayak apa kalau misalnya pendapatan Rp 200 ribu, sangu anak aja Rp 50 ribu untuk tiga orang, ditambah biaya makan, belum lagi modal jualan sehari Rp 150 ribu, jadi nggak cukupkan, makanya sampai rumah sewaan belum bayar dan anak terpaksa pakai bekas baju seragam kakaknya karena belum bisa ditebus," ucapnya. (rsd)

Rabu, 12 Oktober 2016

DKP Paser Bagikan Biopori Kepada 11 Ketua RT

11 RT dikenalkan biopori
SOROT -  Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Paser menyerahkan tabung biopori kepada 11 RT di lingkungan Kecamatan Tanah Grogot.

Dalam kegiatan itu, Kepala DKP Paser Hj Herwati mengajak masyarakat menerapkan Lubang Resapan Biopori (LRB), dan memberikan apresiasi kepada Ketua-Ketua RT yang telah berjasa menjaga dan menyelamatkan lingkungan.

"Kita berharap setiap rumah tangga dapat pengelolaan sampah organik secara mandiri. Lingkungan tetap bersih, tanahnya tambah subur," harap Herwati, Kamis (13/10/2016).

Tahap pertama kata dia, DKP telah mensosialisasikan pembuatan LRB kepada 17 Ketua RT dari 6 RW di Kecamatan Tanah Grogot. Sedangkan ditahap kedua, DKP menerapkannya di 11 RT.

LRB itu sendiri sambung Herwati yakni lubang silindris yang dibuat secara vertikal di permukaan tanah dan juga bisa meningkatkan daya resap air pada tanah.

Oleh karena itu kata dia, sampah organik seperti bekas sisa makanan yang dimasukan LRB akan membusuk dengan cepat dan menjadi sumber energi bagi organisme tanah.

“LBR mampu meningkatkan kesuburan tanah, dan sampah di dalam LBR itu kalau dikeluarkan sudah menjadi kompos, pupuk gratis” ungkapnya. (rsd)

Pohon Menimpa Warung Maskana


Petugas membersihkan pohon tumbang
yang menghantam warung
SOROT - Maskana hanya bisa memandangi warungnya setelah tertimpa pohon tumbang akibat cuaca buruk yang melanda Kota Tanah Grogot Kabupaten Paser, pada Selasa (11/10) malam.

Angin kencang disertai hujan deras mengakibatkan salah satu pohon yang ada didekat warung Maskana jalan Wahab Syahrani tumbang mengenai warungnya sekitar pukul 03.00 dini hari, Rabu (12/10).

Akibat kejadian itu Maskana mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta rupiah, dan tak ada korban jiwa dan musibah tersebut.

"Banyak peralatan dan barang jualan kami yang rusak, sehingga hari ini belum bisa jualan," katanya.

Wanita paruh baya ini hanya bisa berharap bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser atas kejadian ini, agar bisa berjualan seperti biasa.

"Mudahan kami bisa dibantu supaya bisa cepat jualan, apa lagi kami ada beban kredit yang menjadi tanggungjawab harus dibayar," tuturnya.

Ia mengaku sudah dimintai data dari BPBD setempat. "Tadi pagi sudah ada beberapa pegawai dan polisi kesini minta fotokopi KTP, sekaligus membersihkan pohon yang rebah itu.

Tak hanya menumbangkan pohon, hujan yang disertai angin juga merendam beberapa jalan serta rumah warga Tanah Grogot dan sekitarnya.

Jalan yang terendam diantaranya, Achmad Yani, RA Kartini dan jalan Komplek Perumahan Jone Indah, bahkan sebagian rumah warga di perumahan itu juga turut terendam.

"Kalau kita di BTN Jone ini memang setiap hujan deras beberapa jam saja sudah tenggelam rumah, apa lagi seperti hujannya tadi malam sudah pasti bikin tenggelam rumah," kata Rusdi Warga BTN Jone.

Sementara menurut Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui Kasat Lantas AKP Hendro Wibowo mengatakan, pengendara agar lebih berhati-hati ke depannya mengingat cuaca saat ini hujan disertai angin kencang sering terjadi, dan sewaktu-waktu berpotensi menumbangkan pohon.

"Masyarakat pengguna jalan agar hati-hati dan saling menghormati dalam berkendaraan mengingat sekarang sering hujan dan angin kencang dan bisa membuat pohon tumbang, seperti yang terjadi di jalan Wahab Syahrani," katanya. (rsd) 

Selasa, 11 Oktober 2016

AKBP Hendra Kurniawan: Jangan Menggunakan Alat Tangkap yang Dilarang

AKBP Hendra Kurniawan, SIK
SOROT - Para nelayan di Desa Muara Telake mendapatkan sosialisasi dari Kepolisian Sektor  (Polsek) Long Kali Kabupaten Paser, tentang  alat tangkap yang dilarang, Sabtu (8/10). Hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya kerusakan ekosistem di perairan Indonesia khususnya di perairan Kabupaten Paser.

Menurut Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan, SIK, Minggu (9/10) Sosialisasi tersebut dilakukan seiring adanya penangkapan delapan kapal nelayan asal Kalsel di perairan Teluk Apar Tanjung Harapan, Kamis (6/10) lalu.

"Sosialisasi di Desa Muara Telake itu terkait larangan penggunaan alat tangkap yang dilarang yakni alat tangkap pukat hela (Trawls) dan pukat tarik (Seine Nets), kata Kapolres Paser.

Nelayan Desa Muara Telake mendengarkan sosialisasi
dari Polsek Long Kali tentang larangan menggunakan alat tangkap yang dilarang

Oleh karena itu kata Hendra Kurniawan, perlu dilakukan sosialisasi kepada para nelayan di Kabupaten Paser agar jangan menggunakan alat tangkap yang dilarang tersebut.

Dijelaskan, kedelapan kapal nelayan tersebut harus ditahan polisi karena kedapatan menggunakan alat tangkap yang dilarang jenis pukat hela (trawl) dan pukat tarik (seine nets).

"Saat ini tiga kapal beserta awaknya telah diamankan dan dilakukan penyidikan. Sedangkan kelima kapal beserta awak kapal lainnya, diamankan Polda Kaltim untuk penyidikan lebih lanjut," kata Hendra.

Sementara itu Kapolsek Long Kali AKP Danang Aries Susanto mengatakan, selain sosialisasi larangan penggunaan alat tangkap ikan yang dilarang, Polsek Long Kali juga menyosialisasikan larangan menangkap ikan dengan bahan peledak.

"Sosialisasi kami lakukan agar ekosistem laut di perairan Indonesia tidak rusak karena penggunaan bahan peledak," kata Danang.

Sosialisasi tersebut kata Danang baru bisa dilakukan secara efektif pada sore hari dikarenakan menunggu para nelayan pulang usai mencari ikan.

“Para nelayan cukup antusias mendengar arahan dari pihak kepolisian dan menanggapi sosialisasi tersebut dengan baik, dan sekaligus berjanji akan mentaati peraturan yang ada," ucapnya.

Kegiatan itu juga kata Danang, direspon positif  oleh Pjs Kades setempat dan berkomitmen untuk terus mengingatkan nelayan agar tidak melanggar aturan terkait alat tangkap yang dilarang itu.

Kami berharap para nelayan dapat mematuhi aturan seperti yang diatur dalam UU Nomor 45 Tahun 2009 dan Permen Kelautan dan Perikanan tentang Larangan penggunaan alat tangkap pukat hela (Trawls) dan pukat tarik (Seine Nets) di Wil Pengelolaan Perikanan Negara RI, pungkas Danang. (rsd)

Jumat, 07 Oktober 2016

Licin dan Berlumpur di Musim Hujan

Licin dan berlumpur, begitulah kondisi jalan yang menghubungkan Desa Damit dan Desa Olong Pinang Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser di saat musim hujan, sehingga para pengendara yang melintas perlu ekstra berhati-hati.

SMA di Paser Tarik Iuran Sekolah

SOROT - Sebanyak 25 Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kabupaten Paser, melakukan iuran wajib kepada orangtua siswa di masing-masing sekolah di daerah itu.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Paser Shafruddin mengatakan dari 25 sekolah tersebut satu diantaranya telah mendapatkan rekomendasi dari Disdik Paser untuk meminta iuran wajib kepada orangtua siswa guna.

"Dari 25 SMA sederajat, satu telah mendapatkan rekomendasi Disdik yakni SMA 1 Tanah Grogot," kata Shafruddin di Tanah Grogot, Kamis.

Sekolah kata Shafruddin saat ini sedang melakukan musyawarah atau kesepakatan antara Komite dan orangtua siswa.

Jumlah iuran setiap sekolahnya pun lanjut Shafruddin berbeda antara satu sekolah dengan satu sekolah lainnya.

"Jumlahnya berbeda setiap sekolah, tergantung dari hasil kesepakatan pihak sekolah, komite, dan orangtua siswa," ujar Shafruddin.

Kabupaten Paser, kata Shafruddin saat ini harus mengambil kebijakan untuk melakukan pungutan kepada orangtua siswa dikarenakan dana Bantuan Operasional Sekolah belum dicairkan.

"Dana Bosda ditunda pencairannya sejak adanya edaran BPKAD tanggal 15 Agustus 2016 yang mengakibatkan tertundanya gaji guru honorer dan serta pembayaran operasional sekolah," kata Shafruddin.

Disdik Paser kata Shafruddin, telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 803/1026/II-Disdik/2016 tanggal 27 September 2016 tentang Alternatif Lain Mengatasi Kekurangan Biaya Operasional Sekolah Selama Penundaan Kegiatan Dana Bosda Pada APBD Kabupaten Paser.

"Iuran ini hanya sampai akhir tahun 2016 saja," kata Shafruddin.

Disdik Paser kata Shafruddin juga tidak akan mengembalikan iuran tersebut kepada Orangtua siswa saat kondisi keuangan daerah telah membaik.

"Namanya juga iuran, jadi ya kami tidak kembalikan nanti," kata Shafruddin.

Disdik Paser pun lanjut Shafruddin saat ini belum akan memberlakukan kebijakan serupa tersebut kepada Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang ada di daerah itu.

"Kami belum ada rencana untuk melakukan kebijakan serupa bagi SD dan SMP," tutur Shafruddin. (ant)

Polsek Long Kali Ringkus Pelaku Curanmor

AR bersama barang bukti diamankan di Polsek Long Kali
SOROT - Tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kembali diungkap oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Long Kali Kabupaten Paser.

Berdasarkan keterangan Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui Kapolsek Long Kali AKP Danang Aries Susanto, polisi berhasil meringkus satu orang yang dicurigai sebagai pelaku pencurian pada Kamis 06 Oktober 2016.

"Unit Reserse Polsek Long Kali bekerjasama Unit Reserse Polsek Long Ikis, berhasil menangkap AR, warga Desa Kanyungo Kecamatan Long Ikis, karena dicurigai sebagai pelaku curanmor," kata Danang, Jum'at (7/10).

Dikatakan, Sabtu  2 juli 2016 pelapor bernama Hengky kurniawan memarkir motornya di halaman parkir puskesmas Long kali saat menemani saudaranya yang sakit. Tapi ketika hendak pulang motor tersebut sudah tak terlihat diparkiran.

Namun dengan upaya keras polisi, AR akhirnya diringkus, dari tangan pelaku diamankan satu unit sepeda motor milik pelapor. pelaku sendiri mengaku mengambil motor tersebut bersama  SY warga Desa Olung Kecamatan Long Ikis.

"Saat ini, Unit Reskrim Polsek Long Kali tengah melakukan penyidikan dan pengembangan lebih lanjut kepada tersangka," ucap Danang. (rsd)

KLO BPJS Kesehatan Paser Gelar Jumpa Pers




Kantor Layanan Operasional Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (KLO BPJS) Kesehatan Kabupaten Paser, Kamis (6/10), menggelar media gathering atau jumpa pers di kantor setempat, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kecamatan Tanah Grogot. Hadir pada kegiatan ini, Kepala Divisi Regional VIII BPJS Kesehatan Ni MAS Ratna S, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Balikpapan Muhammad Fakhriza, Kepala Departemen Pemasaran dan Kepesertaan (UPMP4) Agus Ramlan Hidayat serta Kepala KLO BPJS Kesehatan Paser Noormini.



Kamis, 06 Oktober 2016

Berpostur Tinggi Besar, Wanita Cantik Ini Sering Dapat Pujian


Nanik Fitriyah
SOROT - Memiliki postur tubuh tinggi besar terkadang tidak percaya diri, apa lagi seorang perempuan. Tapi dibalik itu ternyata banyak kaum lelaki yang bangga dengan wanita yang memiliki postur demikian. Seperti pengalaman Nanik Fitriyah yang memiliki postur tinggi besar, banyak orang kagum kepadanya.

Pada saat dia berada disalah satu mall Balikpapan banyak orang yang bangga dan memuji postur tubuhnya, para pemuji yang kagum kepada anak keempat dari lima bersaudara ini sempat mengatakan kalau dia postur seperti model.

"Mbak ini posturnya tinggi besar, cantik dan putih lagi seperti model miss Indonesia," ucap Nanik demikian sapaannya, menirukan orang yang memuji dirinya.

Nanik Fitriyah
Begitu pula pada saat Nanik berada di Kandilo Plaza Tanah Grogot, pujian sering kali didengarnya dari ucapan orang-orang yang melihatnya.

"Sampai- sampai ada yang tergeleng-geleng kepalanya dan berkata kagum luar biasa," kata wanita berpostur tinggi 172 cm ini.

Tak ketinggalan pula, melalui akun Facebooknya, para netizen juga berlomba memuji dirinya, meski begitu ia tak lantas berbesar hati dan menyobongkan diri.

"Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih pada mereka atas pujiannya," ujar pemilik wajah cantik dan berkulit putih ini.

Meski sekarang  banyak yang memuji dirinya, tapi Nanik pun tak mudah melupakan ejekan teman-temannya saat duduk di bangku SD. Sebab pada saat itu, dari sekian puluh teman sekolahnya dirinyalah yang paling besar dan tinggi.

"Saya sampai di juluki panggilan jangkung di sekolah waktu itu,  karena sering  diejek saya sempat malu dan tidak percaya diri bercampur  geram dengan hati dongkol," kata Nanik mengenang masa lalunya.

Pada saat  Nanik menimba ilmu di SMP, ia baru menyadari ternyata memiliki  postur tubuh yang tinggi  besar seharusnya jangan malu atau tidak percaya diri, karena dengan memiliki postur tubuh tinggi besar dirinya pernah mendapat kesempatan terpilih menjadi anggota paskibraka.

"Selain paskib saya juga pemain voli waktu itu, jadi itulah mungkin kelebihannya memiliki postur tinggi, coba kalau biasa aja pasti sudah tereliminasi dari anggota paskib," ucap Nanik sembari tertawa renyah.

Bukan waktu sebentar ia mendapat ejekan, karena hingga duduk di bangku SMA Nanik masih sering mendapat julukan jangkung.

"Waktu di SMA pun dulu masih sering juga diejek teman-teman, karena sudah dewasa saya mah,,,,, santai aja orangnya, tidak perduli orang mau ngomong apa," katanya.

Diantara  saudaranya, Nanik mengaku kalau dirinya termasuk yang memiliki postur tubuh  tinggi besar.

"Sampai -  sampai kakak yang cowok kalah tingginya. Padahal kata orangtua, dulu saat lahir saya hanya memiliki berat badan 1,5 Kg  dan lahir 7 bulan (prematur), intinya saya hanya bisa bersyukur apa yang saya miliki saat ini," terangnya. (nf/rsd)

Sabtu, 01 Oktober 2016

Antara Dua Pilihan, Gadis Cantik Ini Akhirnya Pilih Otomotif

Debilla Putri Mayang
SOROT - Berawal dari kesukaannya datang ke bengkel, Debilla Putri Mayang akhirnya kepincut mengambil jurusan otomotif di SMKN 2 Tanah Grogot, meski jurusan itu jarang digandrungi kaum hawa tapi bagi gadis cantik asal SP 2 Kecamatan Pasir Belengkong ini malah menjadi hal yang paling disukai.

"Saya suka banget main ke bengkel ngeliat para montir memberbaiki mesin, akhirnya saya tertarik masuk jurusan itu, kalau sekarang dasar-dasarnya sudah ngerti, ganti oli dan mengetahui jenis-jenis peralatan kunci," kata Debi demikian sapaan akrabnya.


Di kelasnya sendiri, Debi Siswi kelas 1 SMK ini mengaku hanya ada dua perempuan dari 35 siswa yang ada, meski begitu ia tak pernah merasa minder untuk belajar demi mendapatkan ilmu dan meraih nilai terbaik.

"Kalau digodain teman-teman itu sudah biasa sambil canda, mereka semuanya baik-baik. Kami kan hanya berdua cewek jadi wajar kalau sering dicanda-cadain begitu," kata anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Jurusan yang ia ambil memang sangat direstui oleh ayahnya, sebab pada saat lulus dari SMP sang ayah menyarankan masuk jurusan otomotif. Namun lain halnya terhadap pilihan ibunya, Debi yang berwajah cantik dan berkulit putih ini diminta masuk ke sekolah pramugari.

“Kemarin sempat ada dua pilihan, kalau bapak maunya saya lanjut ke STM (sekarang SMK) sedangkan mama pengennya pramugari bahkan kemarin saya sudah daftar di Banjarmasin, tapi akhirnya batal karena saya lebih cenderung ke otomotif," katanya.

Terlepas dari keputusannya mengambil jurusan otomotif, Debi juga sempat bercerita tentang postur tubuhnya. Gadis kelahiran 12 Agustus 2001 ini mengaku sempat memiliki berat badan 65 kg dengan tinggi 158 cm sehingga ia merasa kegemukan. Tapi dengan usahanya yang ulet akhirnya bobot tubuhnya berkurang.

“Kalau dulu itu gendut banget tapi sekarang sudah kurang, jadi menurut saya gendut itu nggak usah minder, biasanya kan rata-rata cewek kalau gendut minder, padahal kebanyakan yang aku liat yang gendut itu cantik dan imut," ucapnya. (rsd)

Kamis, 29 September 2016

Kasat Reskrim Polres Paser Bantah Isu Kaburnya Tahanan

AKP Aldi Alfa Faroqi
SOROT - Kasat Reskrim Polres Paser AKP Aldi Alfa Faroqi, Kamis (29/9), membantah kabar yang beredar di media sosial tentang isu kaburnya tahanan tersangka Fendi Susilo pembunuhan di Gang Bersama Desa Tanah Periuk Paser.

Menurutnya, sejak tersangka diringkus polisi, ia langsung dijebloskan ke sel tahanan Polres Paser dan hingga saat ini belum pernah dibawa kemana-mana.

"Sejak ditahan tersangka tidak pernah keluar, atau berobat ke rumah sakit, jadi kalau ada isu tersangka kabur itu sama sekali tidak benar," kata Aldi diruang kerjanya sambil menawarkan kepada wartawan untuk mengecek langsung ke sel tahanan.

Hingga saat ini kasus tersebut masih ditangani polisi dan tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara.

"Sementara kita kenakan pasal 338 KUHP tentang menghilangkan nyawa seseorang. Dan sekarang sudah SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulai Penyidikan)," ucap Aldi.

Motif pembunuhan yang dilakukan tersangka kepada korban kata Aldi, adalah dendam, karena dibakar api cemburu.

"Tersangka cemburu soal pacar kepada korban S, sedangkan korban meninggal satunya Tia, itu karena tersangka tidak terima ditegur oleh ibu korban," ucapnya. (rsd)

Minggu, 25 September 2016

Warga Paser Berkunjung ke Perbatasan

Pintu gerbang perbatasan Kec. Batu Engau Kaltim
dan Kec. Pamukan Barat Kalsel 

SOROT - Warga Kabupaten Paser Kaltim, berkunjung ke perbatasan Kaltim Kalsel, tepatnya di perbatasan Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser dengan Kecamatan Pamukan Barat Kabupaten Kota Baru Kalsel.

Mereka sengaja menyempatkan diri datang ke perbatasan itu karena penasaran dengan tanda batas kedua provinsi tersebut, usai menghadiri undangan pernikahan di Desa Kerang Kecamatan Batu Engau.

"Penasaran pengen liat perbatasan Kaltim Kalsel makanya kesini," kata Rosy sambil sibuk berfoto selfi di pintu gerbang perbatasan di kedua provinsi itu, Minggu (25/9).

Karena tidak ada warung di lokasi itu, mereka pun tak mampu berlama-lama apa lagi cuaca saat itu cukup panas. "Coba ada warung bisa santai dulu kita, karena nggak ada, habis foto langsung aja pulang," ucapnya.

Dia mengaku, jalan dari perbatasan sampai ke Tanah Grogot Kabupaten Paser yang berjarak sekitar 70 km dilalui sudah cukup mulus. "Jalannya sekarang sudah bagus," tuturnya. (rsd)

Jumat, 23 September 2016

Status Terakhir Mutmainah Listia di FB

SOROT - Mutmainah Listia sudah tiada, ia adalah salah satu korban meninggal dalam peristiwa berdarah di Gang Bersama Desa Tanah Periuk Kecamatan Tanah Grogot Paser, pada Rabu (21/9) lalu.

Peristiwa yang merenggut dua nyawa dan tiga lainnya terluka itu, dilakukan oleh seorang pelajar dari salah satu SMK yang ada di Paser. Membabi buta, mengamuk, itulah ungkapan warga menggambarkan cara sang pelaku yang berinisial FS beraksi.

Saat peristiwa itu terjadi, Mutmainah Listia yang juga tinggal di gang tersebut sedang berada di rumahnya untuk memanfaatkan waktu istirahat kerjanya. Tapi sebelum sempat kembali bekerja pada pukul 17, FS tiba-tiba datang ke rumahnya melalui jendela dengan parang di tangan. Entah apa yang merasuki  FS tiba-tiba menyerang Mutmainah Listia  dengan parang.

"Dia tiba-tiba masuk ke rumah lewat jendela mendatangi Tia, dan saya langsung lari membawa anakku yang kecil sambil berteriak minta tolong, tapi nda ada yang berani datang, dan Tia akhirnya meninggal, kata Sari, orangtua Mutmainah Listia.

Kabar meninggalnya Mutmainah Listia secara tragis itu langsung menyebar di media sosial (medsos). Lewat akun Facebook Almarhumah mengalir ucapan belasungkawa. "keluarga besar sdn 024 berduka cita atas meninggalnya mutmainah listia, semoga amal baiknya di terima di sisi allah swt amin," sebut Adi Riswanur dalam akun Facebooknya.

Sementara pada akun Facebook Almarhumah, dalam status terakhirnya pada tangggal 15 Mei 2016  tertulis "Mungkin saya lelah..." status ini mendapatkan 43 like tanpa komentar.

Menurut sesama rekan kerjanya, semasa hidup Almarhumah dikenal sabar, pendiam dan baik hati. "Kemarin itu paginya masih kerja kok, dia hanya pulang istirahat karena sore masuk lagi, makanya kami kaget mendengar kabar itu, sama sekali ngak nyangka kalau bisa seperti ini," kata salah satu teman kerjanya. (rsd)

Kamis, 22 September 2016

Pelaku Pembunuhan juga Masuk ke Rumah Bahtiar


SOROT - Rumah Bahtiar tak luput dari amukan sang pelaku pembunuhan yang berinial F (18) yang tak lain adalah tetangganya sendiri di Gang Bersama Desa Tanah Periuk Kecamatan Tanah Grogot. Entah apa maksud dan tujuannya, F mencoba masuk kerumah Bahtiar sambil memegang parang.

Karena pintu dalam kondisi terkunci F yang juga pelajar di salah satu SMK di Paser itu masuk melalui jendela depan dengan cara memecahkan kaca. Beruntung, penghuni rumah yang saat itu semuanya anak-anak kakak beradik sudah minggat ke rumah tetangga lewat pintu dapur belakang.

F yang baru saja menghabisi nyawa sahabatnya itu tak menemukan siapa-siapa didalam rumah Bahtiar, tapi di dinding ruang tamu rumah itu terdapat goresan parang.

"Saya kemarin tidak ada di rumah karena berangkat ke Tanjung Aru untuk kembali mengajar di sana, tapi baru sampai di Desa Lori saya mendapat kabar ada pembunuhan ditempat kami, dan saya langsung kembali ke  Tanah Grogot," ucapnya.

Sesampainya di rumah dengan kondisi ramai kerumunan warga, Bahtiar langsung menemui anak-anaknya yang mengungsi ditempat tetangga.

"Untungnya anak-anak bisa menyelamatkan diri, karena saya kan gak ada disini. Begitu pun mamaknya juga ndak ada di rumah karena mengajar ngaji di luar," katanya.

Keempat anak Bahtiar yang sempat mengungsi itu, satu diantaranya masih berumur 3,5 tahun. "Padahal satu anak saya itu masih kecil, tapi kalau yang lainnya sudah besar, satu sudah SMK yang dua orang itu SMP, jadi berempat mereka kemarin," tuturnya.

Bahtiar mengaku, anak-anaknya itu belum ada satu pun yang bisa menceritakan ihwal kejadian yang dialami mereka hingga memutuskan dengan tepat lari ketempat tetangga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Mungkin ini inisiatif kakaknya, karena sudah diliatnya tidak aman akhirnya dia bawa adik-adiknya, sebab sebelumnya, dulu si pelaku itu juga pernah memecahkan kaca jendela rumah saya juga, jadi mungkin anak saya teringat itu akhirnya mencari tempat yang aman," terangnya. (rsd)

Dua Nyawa Melayang di Tangan Siswa SMK Paser



SOROT - Seorang remaja pria berinisial F (18) mengamuk membabi buta dengan parang terhunus ditangannya, di Gang Bersama Desa Tanah Periuk, Rabu (21/9). Entah apa yang merasuki dirinya, sehingga F tega menghabisi  kedua  nyawa sahabatnya.

Menurut Ketua RT 07 Desa Tanah Periuk Tanah Grogot, Soni Sumarsono Pelaku adalah warga Gang Bersama RT 07 Desa Tanah Periuk Tanah Grogot. Sedangkan dua  korban meninggal ML (20) juga tetangga pelaku, sementara S (20) Warga Segendang Kecamatan Batu Engau.

"Saat itu saya melihat dari kejauhan pelaku RS sedang membawa parang. Dan beberapa warga yang mencoba untuk melerai mengalami luka karena senjata tajam yang ia bawa tersebut," kata Soni.

Sementara menurut Sari, ibu ML yang tewas akibat aksi siswa salah satu SMK di Paser itu mengatakan, F masuk ke rumah Sari dengan cara melompat melalui jendela samping dan langsung menyerang ML  dengan parang hingga tewas.

Sari yang saat kejadian hendak melerai, berhasil melarikan diri bersama anaknya yang masih kecil dari amukan F. "Saya langsung lari bawa anakku yang kecil, sementara kakaknya ndak bisa lari karena dipegang tangannya sama dia (F)," tuturnya.

Beruntung polisi langsung datang kelokasi kejadian dan mengamankan F. "Kami mengamankan F karena diduga melakukan penyerangan terhadap warga secara membabi buta  menggunakan parang yang menyebabkan dua orang meninggal dan tiga lainnya terluka," kata Kasat Reskrim Polres Paser Ajun Komisaris Aldi Alfa Faroqi.

Dari tangan pelaku lanjut Aldi, polisi menyita barang bukti parang yang digunakan untuk menyerang warga. Dan saat ini polisi masih mendalami motif siswa tersebut mengamuk . "Motifnya masih kami dalami. Dugaan sementara karena dendam," ujar Aldi. (rsd)

Rabu, 21 September 2016

Sunoto Mulyo: Kalau Terjadi pemadaman Listrik Itu Karena Diganggu Pohon

SOROT -  Kebutuhan energi listrik masyarakat Kabupaten Paser sudah dipenuhi oleh Gardu Induk (GI) Kuaro. Tapi itu baru dinikmati sebagian masyarakat Paser, selebihnya PLN Rayon Tanah Grogot belum berani mengoneksikannya.

Menurut Kepala PLN Rayon Tanah Grogot Sunoto Mulyo, ketidak beranian itu dikarenakan aliran listrik dari GI Kuaro sangat sensitive pada arus hubungan pendek, sementara pohon-pohon warga yang menjadi salah satu penyebab hubungan pendek banyak ditemui di sepanjang jaringan listrik PLN.

"Kalau terjadi pemadaman itu karena diganggu pohon-pohon warga. Kalau hujan dan angin kencang, kena jaringan sedikit saja, dia padam karena alat proteksi di GI Kuaro langsung lepas," kata Sunoto, Selasa (20/9).

Sebelum jaringan listrik aman dari pohon-pohon warga. PLN Rayon Tanah Grogot memutuskan tidak mengambil bantuan daya listrik dari GI Kuaro karena kwatir akan berdampak  semakin buruknya pelayanan

"Kita mau mensterilkan, yakni memotong pohonnya, tapi ada warga yang tidak mau apabila tidak ada ganti rugi," ucapnya.

Padahal di PLN tidak ada anggaran ganti rugi tanam tumbuh warga, yang ada hanya ganti rugi tanah untuk tapak tower.

"Bahkan proyek pemasangan jaringan listrik di Kecamatan Batu engau terancam terhenti karena pohon warga. Tidak ada lagi istilah proyek dialihkan, tidak bisa dilaksanakan, proyek dibatalkan," katanya.

Bagaimana PLN mengalirkan energi listrik kata dia, kalau jaringan listriknya terputus akibat penolakan beberapa warga.

"GI Kuaro sebenarnya kesempatan kita untuk memperbesar angka Rasio Elektrifikasi (RE) menjadi 80-85 persen, RE kita sekarangkan cuma 61 persen. Kita tingkatkan dengan memberikan sambungan listik pada desa-desa yang belum terlayani," terangnya.  (rsd)